Sabtu, 8 November 2025

Ledakan di Jakarta Utara

Dioperasi, Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Sempat Punya Firasat Agar Keluar dari Masjid

Korban hanya bisa bercerita sedikit mengingat luka-luka yang juga terdapat di sekitar dagu dan wajahnya.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Erik S
Gita Irawan/Tribunnews.com
Ledakan di SMAN 72 Jakarta - Orangtua korban ledakan di SMAN 72 Jakarta, Mistri, menceritakan kondisi anaknya yang harus menjalani operasi segera 

 

 

 

Ringkasan Berita:
  • Zaenal Arifin siwa kelas 11 SMAN 72 Jakarta dioperasi karena kakinya bolong terkena paku
  • Korban sempat punya firasat agar keluar dari masjid yang menjadi lokasi ledakan
  • Pelaku diduga seorang siswa korban perundungan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mistri tak bisa menutupi kecemasaan di raut wajahnya di tengah keriuhan ruang tunggu Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih Jakarta Pusat akibat ledakan di SMAN 72 Jakarta pada Jumat (7/11/2025).

Pasalnya, anaknya Zaenal Arifin yang duduk di bangku kelas 11 SMA tersebut harus menjalani operasi karena turut menjadi korban ledakan yang terjadi di tengah para siswa laki-laki melaksanakan ibadah salat Jumat.

Mistri bercerita anaknya mengalami sejumlah luka.

Baca juga: Jumlah Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta yang Dirawat 55 Orang, 1 Orang Dioperasi

Dokter mengatakan kepadanya, tubuh anaknya terkena ledakan paku.

"Kakinya bolong. Pada kena paku. Ininya (bahunya) gosong kena ledakan. Rambutnya sampai (terkena ledakan). Matanya perih. Ininya (wajah) gosong kena itu (ledakan). Dagunya juga luka. Kata dokter kena paku," ungkap Mistri.

Mistri mengungkapkan saat ini kondisi anaknya dalam keadaan sadar.

Namun, anaknya hanya bisa bercerita sedikit mengingat luka-luka yang juga terdapat di sekitar dagu dan wajahnya.

"Sedih rasanya, kok bisa kejadiannya begitu. Lagi salat. Enggak bisa dibayangin, sehat-sehat dari rumah jadi kayak begitu," ungkapnya lirih. 

Mistri juga mengatakan anaknya sempat punya firasat agar keluar dari masjid yang menjadi lokasi ledakan.

Namun, anaknya mengindahkan firasat itu.

"Katanya sudah punya firasat anak saya. Mau keluar dari musala itu, tapi enggak jadi. Tahu-tahu kena ledakan pertama, dia pingsan, tapi habis pingsan lari ke lapangan. Terus ledakan kedua, ketiga, sudah enggak tahu," ungkap dia.

Ia terkejut ketika mendengar kabar anaknya turut menjadi korban ledakan.

Baca juga: Saksi Ungkap Keseharian Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72: Selalu Sendiri Pakai Jas Putih

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved