Sabtu, 8 November 2025

Demo di Jakarta

KontraS Soroti CCTV Padam saat Kerusuhan Kwitang Berlangsung: Pola yang Selalu Berulang

Koordinator KontraS, Dimas Bagus Arya, mengatakan kondisi CCTV yang padam di tengah peristiwa besar bukan hal baru

Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami
DEMO DI JAKARTA - Gedung ACC (Astra Credit Companies) di Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, tampak hangus di bagian atas pada Senin (3/11/2025), dua bulan pasca-kebakaran. Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menyoroti padamnya kamera pengawas (CCTV) di sekitar kawasan Kwitang, Senen, dan Salemba saat kerusuhan yang terjadi pada akhir Agustus lalu. 

Ringkasan Berita:
  • KontraS menyoroti padamnya kamera pengawas (CCTV) di sekitar kawasan Kwitang
  • Kondisi CCTV yang padam di tengah peristiwa besar bukan hal baru
  • Pemadaman CCTV kerap terjadi bersamaan dengan peristiwa besar yang menelan korban jiwa

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menyoroti padamnya kamera pengawas (CCTV) di sekitar kawasan Kwitang, Senen, dan Salemba saat kerusuhan yang terjadi pada akhir Agustus lalu.

CCTV adalah sistem kamera pengawas yang digunakan untuk memantau dan merekam aktivitas di area tertentu secara tertutup.

Baca juga: KontraS Soroti Sederet Kejanggalan Terkait Penemuan Kerangka di Kwitang Jakarta Pusat

Koordinator KontraS, Dimas Bagus Arya, mengatakan kondisi CCTV yang padam di tengah peristiwa besar bukan hal baru. Menurutnya, pola serupa sering terjadi dalam setiap insiden penting di Indonesia.

"CCTV rusak itu kan hal yang biasa dalam situasi penting di Indonesia. Kalau kita lihat ketika proses aksi yang terjadi di Agustus, CCTV itu mulai padam di sekitar Kwitang, Senen, dan juga Salemba. Terus dari tanggal 28 malam sampai 31 Agustus," kata Dimas kepada wartawan, di RS Polri, Jumat (7/11/2025).

Baca juga: Dua Kerangka di Gedung ACC Kwitang Teridentifikasi, Penyebab Kematian Masih Misterius

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) adalah organisasi hak asasi manusia di Indonesia yang fokus pada penyelidikan kasus penghilangan paksa dan kekerasan terhadap warga sipil.

Ia menyebut padamnya CCTV kali ini juga terjadi di lokasi strategis yang berdekatan dengan Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat.

"Di lokasi ACC yang sebetulnya memang berada persis di depan Mako Brimob di Kwitang, kita memang nggak bisa mengakses CCTV melalui situs webcam DKI Jakarta, karena memang kondisinya semua dipadam," ujarnya.

Menurut Dimas, pola berulang ini menjadi tanda tanya besar. Ia menyebut, pemadaman CCTV kerap terjadi bersamaan dengan peristiwa besar yang menelan korban jiwa, namun tak pernah dijelaskan secara tuntas oleh kepolisian.

"Jadi ini kejengelan yang kalau kita bisa jawab, ini sebuah siklus yang berulang. Seolah-olah ketika selalu ada aksi besar, ada peristiwa besar, CCTV itu selalu padam. Itu jadi pertanyaan kami," tutur Dimas.

KontraS bersama keluarga korban bahkan sempat melayangkan surat kepada Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya pada 29 September lalu, untuk menanyakan alasan di balik pemadaman CCTV tersebut.

"Kami bersama keluarga Farhan memberikan surat desakan kepada Dirkrimum Polda Metro Jaya. Kenapa polisi tidak bisa mencegah pemadaman CCTV? Polisi tidak menjawab," kata Dimas.

Dimas menambahkan, berdasarkan penelusuran pihaknya, setelah olah tempat kejadian perkara (TKP) dilakukan pada 19 Oktober, garis polisi di lokasi sempat dicabut dan tidak ada penjagaan di sekitar gedung.

Kondisi itu, kata Dimas, menimbulkan banyak kemungkinan, termasuk dugaan dua kerangka manusia yang ditemukan pada 29 Oktober mungkin tidak berada di lokasi sejak awal kebakaran.

"Ada banyak hal yang kemungkinan besar juga bisa mengindikasikan bahwa jangan-jangan dua kerangka itu tidak berada di lokasi sejak tanggal 29. Karena ada proses police line dicabut dan penjagaan gedung yang tidak terlalu ketat setelah 19 Oktober," ujarnya.

Baca juga: Identitas Dua Kerangka di Kwitang Teridentifikasi: Reno Syahputro Dewo dan Muhammad Farhan Hamid

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved