Minggu, 9 November 2025

Ledakan di Jakarta Utara

Indri Sebut Anaknya Saksikan Ledakan di SMAN 72, Sempat Gotong Temannya yang Berlumuran Darah

Indri mengungkapkan berdasarkan cerita anaknya, kejadian terjadi sebelum salat Jumat dimulai.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Erik S
Gita Irawan/Tribunnews.com
Ledakan di SMAN 72 - Orangtua siswa saksi mata ledakan di SMAN 72 Jakarta, Indri, menyebut anaknya yang duduk di bangku kelas 10, Rifky, menyaksikan detik-detik ledakan terjadi di musala sekolah. 
Ringkasan Berita:
  • Siswa kelas X Rifky, menyaksikan detik-detik ledakan terjadi di musala sekolah
  • Rifky sempat menolong temannya yang terkena paku
  • 55 orang jadi korban ledakan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Orangtua siswa saksi mata ledakan di SMAN 72 Jakarta, Indri, menyebut anaknya yang duduk di bangku kelas X, Rifky, menyaksikan detik-detik ledakan terjadi di musala sekolah.

Indri mengungkapkan berdasarkan cerita anaknya, kejadian terjadi sebelum salat Jumat dimulai.

Saat itu, kata Indri, anaknya yang berada di dalam  juga tidak melihat hal-hal atau sosok yang mencurigakan.

Baca juga: Wamenko Polkam Minta Ledakan di SMAN 72 Jakarta Tidak Terlalu Cepat Disebut Aksi Teroris

Kegiatan itu menurut anaknya, kata Indri, berjalan seperti biasanya.

Namun tiba-tiba anaknya mendengar ledakan dan melihat asap.

Setelahnya, anaknya melihat teman-temannya sudah berlumuran darah dan terluka.

Hal itu diungkapkannya di ruang tunggu Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Islam Jakarta Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada Jumat (7/11/2025) sore.

"Belum salat Jumat. Habis itu langsung bunyi ledakan, ada tiga ledakan. Kanan-kiri itu sudah berdarah-darah temannya," ujar Indri.

"Dia sendiri alhamdulillah, anak saya sendiri sempat mengira berdarah, tapi pas lihat kaca kok enggak. Akhirnya anak saya cuma mengangkat teman satu karena kena paku. Jadinya langsung dilariin ke luar, ke ambulans. Habis itu anak saya juga dibawa ke sini," ungkapnya.

Indri mengatakan saat itu, yang terpikir di benak anaknya hanya keluar sesegera mungkin.

Baca juga: Begini Suasana saat Ledakan di SMAN 72 Jakarta: Korban Dievakuasi Pakai Mobil Guru

Dengan kondisi mata anaknya yang minus, lanjut dia, bahkan anaknya tak sempat menemukan kacamatanya setelah berusaha meraba sekitar.

"Enggak ingat kacamatanya dia hilang. Dia juga minus, dia raba-raba juga enggak ketemu. Yang penting saya keluar, saya keluar," ujar Indri menirukan cerita anaknya.

Indri mengungkapkan mendengar kabar tersebut pertama kali dari grup Whats App orang tua siswa.

Kabar tersebut didengarnya sekitar pukul 12.00 WIB siang.

Ia pun menemui anaknya di IGD rumah sakit.

Baca juga: Dioperasi, Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Sempat Punya Firasat Agar Keluar dari Masjid

Indri bersyukur anaknya tidak terluka dalam kejadian tersebut.

Sampai saat ini, kata dia, belum ada informasi lebih lanjut dari pihak sekolah.

"Tas, sepatu, laptop, anak-anak juga masih di sekolah," pungkasnya.

55 Orang Jadi Korban

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan korban ledakan SMAN 72 Jakarta di RS Islam Cempaka Putih berjumlah 55 orang.

Pramono menyebut beberapa korban dalam keadaan sadar.

"Beberapa korban saya ngobrol, tapi terus terang yang saya ajak ngobrol semuanya dalam keadaan sadar. Jumlah korban ada 55," kata Pramono di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (7/11/2025).

Baca juga: Detik-detik Ledakan di Masjid SMAN 72 Jakarta, Meledak saat Khutbah Jumat

Meski begitu, dia menyebut ada satu korban yang hendak dioperasi.

"Ada satu yang lagi mau dioperasi," ucap Sekretaris Kabinet Indonesia era Presiden ke-7 RI Joko Widodo.

Dia memastikan pengobatan seluruh korban ledakan akan ditanggung Pemprov DKI Jakarta.

"Dalam keadaan yang seperti ini pemerintah DKI akan hadir untuk semua hal yang berkaitan dengan tanggungan di rumah sakit, sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab Pemerintah DKI," kata Pramono.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved