Tragedi Priok Berdarah
2 Tewas, 130 Luka, Ratusan Miliar Kerugian
Pemerintah memperkirakan bentrokan antara warga dan aparat di wilayah Koja, Jakarta Utara, Rabu (14/4/2010), menimbulkan kerugian hingga ratusan miliar rupiah, 2 Tewas, dan 130 luka.
Editor:
Iwan Apriansyah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Pemerintah memperkirakan bentrokan antara warga dan aparat di wilayah Koja, Jakarta Utara, Rabu (14/4/2010), menimbulkan kerugian hingga ratusan miliar rupiah. Kerugian itu karena terhambatnya arus lalu lintas barang ekspor dan impor ke pelabuhan untuk diperdagangkan di kawasan pabean Indonesia.
Sementara bentrokan itu sendiri mengakibatkan dua orang tewas, sekitar 130 orang luka-luka, dan puluhan mobil dibakar. Pukul 23.55, di depan RSUD Koja, tiga mobil bak terbuka patroli Satpol PP dibakar massa. Satu mobil lain di depan instalasi gawat darurat dirusak dan pagar RSUD dijebol.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam keterangan pers di depan Kantor Presiden, Rabu tengah malam, menyatakan prihatin dan menyayangkan terjadinya benturan fisik sehingga menimbulkan korban baik pada pihak Satpol PP, Polri, maupun warga masyarakat.
Bahkan, Presiden juga menyatakan berbelasungkawa atas tewasnya seorang personel Satpol PP yang dirawat di rumah sakit. Sementara itu, juru bicara Pemprov DKI Cucu Ahmad Kurnia menyebutkan, ada dua orang yang tewas, yakni M Tadjudin, Kebun Jeruk, Jakarta Barat, dan W Supono, warga Kelurahan Tugu, Koja.
Presiden dalam kesempatan itu juga meminta agar status lokasi terjadinya bentrokan itu tetap status quo dan meminta agar pintu negosiasi dengan pihak-pihak terkait dibuka kembali. Presiden juga meminta kepada Gubernur DKI Fauzi Bowo untuk melakukan pendekatan.
Dan, kepada Polri, Presiden meminta agar mencegah terjadinya insiden baru yang bisa membuka peluang dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain.
Presiden juga menyatakan bahwa biaya perawatan korban luka akan ditanggung pemprov.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto meminta maaf kepada semua pihak atas terjadinya bentrokan ini. Semua pihak diminta menahan diri agar kerusuhan tidak meluas.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan kembali membuka dialog untuk menyelesaikan masalah ini. Pemprov tidak berniat untuk menggusur makam, tetapi bangunan pendopo yang tidak memiliki izin mendirikan bangunan. Makam Mbah Priuk justru akan dipercantik. Pelindo juga sudah menyetujui pemberian uang kerohiman Rp 2,5 miliar bagi ahli waris dan tanah 5.000 meter persegi bagi kepentingan masjid.
Taksiran pasti
”Sementara ini memang belum ada taksiran yang tepat soal kerugian, namun pasti ratusan miliar rupiah, karena Tanjung Priok melayani ekspor impor,” kata Deputi Bidang Koordinasi Perdagangan dan Perindustrian, Kantor Menko Perekonomian Edy Putra Irawadi di Jakarta, Rabu.
Menurut Edy, truk-truk yang keluar masuk dari kawasan Terminal Peti Kemas Koja terhambat akibat kerusuhan tersebut. Meski demikian, belum ada rencana pengalihan bongkar muat barang dari Pelabuhan Tanjung Priok ke kawasan lain.
Akibat kejadian itu, kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi, kalangan pengusaha harus menanggung kerugian sedikitnya Rp 20 miliar karena berbagai kegiatan terhambat.
Pengamanan di pelabuhan juga minim sehingga memungkinkan warga menerobos masuk ke terminal peti kemas hingga ke kawasan Pelindo II. Mereka berhasil mendobrak kantor pelayanan dokumen ekspor-impor yang berada di areal terminal peti kemas Koja.
Kalangan pengusaha. kata Sofjan, khawatir dengan keselamatan dokumen ekspor-impor mereka yang berada di kantor tersebut.