Penggerebekan Teroris
Perempuan Teroris Pernah Marahi Densus karena Tak Dibunuh
Jalannya operasi penindakan terhadap pelaku kelompok teroris yang dilakukan Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror ternyata tak selalu berjalan mulus. Ada saja aral melintang atau bahkan cerita unik yang mewarnai perjalanannya.
Penulis:
Vanroy Pakpahan
Editor:
Johnson Simanjuntak
"Pernah ada satu orang tersangka teroris perempuan yang ditangkap tapi dia justru marah-marah karena dibiarkan hidup," ujar Kapolri, Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri, di Jakarta, Jumat (14/5/2010).
Menurutnya,
dari pengalaman yang sudah-sudah, anggota kelompok teroris akan lebih
memilih ditembak mati dari pada dirinya dibiarkan hidup. "Mereka punya
prinsip mati daripada tertangkap," katanya.
Itulah, menurut Kapolri, segelintir alasan mengapa anggota teroris
yang dibekuk Densus 88 Anti Teror harus banyak yang mati. Selain itu,
alasan tak mau mengambil resiko dan menerima kenyataan kehilangan
kembali anggota seperti kehilangan 3 anggota di Aceh, menjadi penyebab
lain pelaku teroris bergelimpangan nyawa.
Dalam penggerebekan beberapa bulan terakhir sendiri, Densus 88
berhasil menangkap 58 tersangka teroris. 13 Di antaranya terpaksa
ditembak hingga tewas. "Apa pun di lapangan, anak-anak tidak mau ambil
resiko, di Aceh kita kehilangan 3 anggota terbaik," katanya.