Penahanan Susno
Susno Dapat Surat Berisi Mantera Bahasa Jawa
Hari Selasa tanggal 18 Mei 2010 lalu, mantan Kabareskrim Polri Komjen Susno Duadji menerima surat yang dikirim seseorang dari Pulau Dewata. Surat tersebut dialamatkan kepada Susno Duadji dengan alamat Ruang Tahanan, Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari Selasa tanggal 18 Mei 2010 lalu, mantan Kabareskrim Polri Komjen Susno Duadji menerima surat yang dikirim seseorang dari Pulau Dewata. Surat tersebut dialamatkan kepada Susno Duadji dengan alamat Ruang Tahanan, Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
Setelah dibuka, ternyata surat yang dibubuhi prangko tersebut berisi dukungan terhadap tindak-tanduk mantan Kapolda Jawa Barat itu mengungkap aksi markus dan mafia hukum. Surat tersebut pun berisi nasihat supaya Susno Duadji tabah dalam menghadapi semua ini. "Pada kesempatan ini saya ucapkan terima kasih," ujar Susno.
Susno sempat terhenyak setelah membaca semua isi surat. Ternyata, ada bagian isi surat berupa mantera dalam bahasa Jawa yang isinya untuk melenyapkan orang-orang yang memusuhinya. "Pengirim surat sangat emosi dan marah menyaksikan tayangan TV karena menurut pengirim surat telah terjadi perlakuan yang tidak adil dan di luar batas kemanusiaan terhadap diri saya," terangnya.
Rupanya pengirim surat selalu mengikuti tayangan berita tentang apa yang terjadi pada diri Susno. Tapi, yang menjadi perhatiaann jenderal bintang tiga tersebut adalah manteranya. "Nah, yang saya jadi agak serius membaca mantera tersebut, kok kejam benar! Makna mantera tersebut mengutuk seseorang untuk menjadi mati karena perlakuan negatif yang dilakukannya terhadap diri saya," ujar Susno.
Sebenarnya ketakutan menyelimuti diri Susno setelah membaca isi surat tersebut. Seusai membacanya, pria kelahiran Pagar Alam, Sumatera Selatan ini langsung melipat kembali surat sakti tersebut.
"Teriring doa semoga belum ada korban mantera dari si pengirim surat. Saya ngaca apakah saya ada potongan untuk menjadi dukun santet atau tidak," tukas Susno diakhiri dengan tawa.(*)