Bentrok di PN Jaksel
Keluarga: Nus Sudah Lakukan Pertaruhannya
Agustinus Tomasoa (48), korban tewas kerusuhan di Pengadilan Negri Jakarta Selatan Rabu lalu (29/9/2010), dimakamkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Agustinus Tomasoa (48), korban tewas kerusuhan di Pengadilan Negri Jakarta Selatan Rabu lalu (29/9/2010), dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cipinang Asem kuburan Kristen di Jl.Jenki, kelurahan Kebon Pala, Makasar, Jakarta Timur, Jumat (1/10/2010).
Kebaktian Pemakaman yang di pimpin oleh Pdt. Dewi Sri Arthadia dari Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Bethania, Cililitan, Jakarta Timur, diiringin oleh rintik hujan dan tangis keluarga serta sahabat.
Agustinus Tomasoa, atau yang akrab dipanggil dengan penggilan Nus itu, meninggalkan satu istri, dan empat orang anaknya. Menurut putri sulung almargun, Melisa Gilbert Tomasoa (22), keluarga sudah dapat menerima kepergian sang bapak.
"Kami berharap kejadian ini tidak terulang," tutur Melisa sambil terisak sesaat setelah kebaktian usai.
Ia juga berharap agar saudara-saudaranya dan teman-teman sang bapak tetap rajin mengunjungi dirinya dan keluarha. Pasalnya, sejak kepergian sang bapak, rumahnya mendadak menjadi ramai dikunjungi.
Hal yang senada dituturkan oleh kakak terua almarhun, Pieter Tomasoa. Iapun dapat dengan ikhlas menerima kepergian sang adik yang tragis itu. Walaupun demikian, ia menyayangkan dari tindakan aparat keamanan yang lalai dalam menjaga ketertiban sidang.
Sejak sidang Rabu lalu (22/09), persidangan kasus penyerangan klub Malam Blowfish sudah berakhir ricuh, bahkan aparat sempat mengeluarkan tembakan peringatan. Walaupun jumlah aparat telah ditingkatkan, kerusuhan tetap saja tak terhindarkan, tiga orangpun tewas mengenaskan, bahkan Kapolres Jakarta Selatan Kombes Gatot Pramonopun sempat terserempet timah panas.
"kami ingin kedepan, segala sesuatu yang menyangkut hal-hal seperti ini tidak boleh terulang, setiap ada konflik harus dijaga" tuturnya.
Salah seorang kerabat Nus, Mama Tomasoa, juga menuturkan dapat menerima kepergian yang tragis itu. Iapun sadar bahwa jalan yang ditempuh saudaranya itu tidaklah mudah, namun ia juga menghargai pertaruhan yang dilakukan Nus.
"Nus sudah melakukan pertaruhannya, dan dia kini telah kekal dalam kerajaan Allah" ucapnya.
Agustinus Tomasoa tewas didalam sebuah toko sepatu tidak jauh dari Pengadilan Negri Jakarta Selatan. Di duga ia tengah bersembunyi dari kejaran kelompok lawannya. Di dalam toko tersebut, ia akhirnya menghembuskan nafas terakhir setelah timah panas menembus kepalanya. (Tribunnews/Nurmulia Rekso P).