Bentrok Cikeusik
Kerusuhan Cikeusik dan Temanggung Akibat Intervensi Pihak Luar
Kerusuhan Cikeusik dan Temanggung menurut Wakil Ketua Komisi III DPR RI Tjatur Sapto Edi terjadi karena adanya intervensi dari luar.
Penulis:
Adi Suhendi
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
- Kerusuhan Cikeusik dan Temanggung menurut
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Tjatur Sapto Edi terjadi karena adanya
intervensi dari luar.
"Kerusuhan baik di Cikeusik dan Temanggung, dua-duanya terjadi karena intervensi dari luar, bila tidak ada intervensi dari luar itu sangat mustahil terjadi," kata Tjatur dalam diskusi di warung daun Cikini Jakarta dengan tema 'Kekerasan Makin Keras', Sabtu (12/2/2011).
Tjatur pun menyoroti secera lebih mendalam tentang kerusuhan yang terjadi di Temanggung, menurutnya sidang yang telah berlangsung empat kali tersebut selalu diikuti dua ekstrimis yang saling bertentangan yang berasal dari luar daerah Temanggung.
Menurutnya intervensi dari luar adanya penyebaran buku dari luar yang berisikan ajakan-ajakan itu sebetulnya bisa diantisipasi dengan baik kalau polisi punya peralatan dan dana yang baik.
"Tetapi dari dana Rp 30,5 triliun itu tidak digunakan untuk tindakan preventif seperti intelejen, paling hanya Rp 100 milliar untuk tindakan preventif," ujarnya.
"Kerusuhan baik di Cikeusik dan Temanggung, dua-duanya terjadi karena intervensi dari luar, bila tidak ada intervensi dari luar itu sangat mustahil terjadi," kata Tjatur dalam diskusi di warung daun Cikini Jakarta dengan tema 'Kekerasan Makin Keras', Sabtu (12/2/2011).
Tjatur pun menyoroti secera lebih mendalam tentang kerusuhan yang terjadi di Temanggung, menurutnya sidang yang telah berlangsung empat kali tersebut selalu diikuti dua ekstrimis yang saling bertentangan yang berasal dari luar daerah Temanggung.
Menurutnya intervensi dari luar adanya penyebaran buku dari luar yang berisikan ajakan-ajakan itu sebetulnya bisa diantisipasi dengan baik kalau polisi punya peralatan dan dana yang baik.
"Tetapi dari dana Rp 30,5 triliun itu tidak digunakan untuk tindakan preventif seperti intelejen, paling hanya Rp 100 milliar untuk tindakan preventif," ujarnya.
Berita Terkait