Rabu, 5 November 2025

Pesawat Jatuh di Bintan

Fadlul Tak Punya Generasi Penerus

Fadlul Karim pilot yang meninggal dalam peristiwa jatuhnya pesawat Sabang Merauke Air Charter (SMAC) jenis Cassa 212, di Bintan, Sabtu (12/2/2011),

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Fadlul Tak Punya Generasi Penerus
Adi Suhendi/Tribunnews.com
Fadlul Karim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fadlul Karim pilot yang meninggal dalam peristiwa jatuhnya pesawat Sabang Merauke Air Charter (SMAC) jenis Cassa 212, di Bintan, Sabtu (12/2/2011), ternyata sudah ditinggal lebih dahulu anak dan isterinya menghadap sang khalik.

Hampir tiga tahun pilot senior yang pernah bekerja di beberapa Maskapai ini hidup dalam kesendirian setelah ditinggal mati anak sulungnya Rhenza Ferdiawan.

"Adik saya tidak punya generasi penerus lagi," ucap sang kakak Asmawi saat ditemui di Perumahan Pondok Lestari, Cileduk, Tangerang, Senin (14/2/2011).

Asmawi menceritakan bahwa isteri almarhum Fadlul, Fuziati, meninggal sudah sejak lama bersama anak kedua Fadlul yang masih berada dalam kandungan saat itu.

"Karena isterinya mengalami sakit, sehingga isteri dan bayi yang dikandungnya meninggal bersamaan," kata Asmawi.

Ia pun menceritakan anak sulung Fadlul, menurutnya Renzha meninggal pada tahun 2007. "Rhenza meninggal karena sakit. Ia sebelumnya bekerja sebagai Front Office (FO) Adam Air," katanya.

Pilot senior yang telah menerbangkan puluhan kali pesawat ini sebenarnya tinggal di Jalan Rukun AS Setu Cilangkap Jakarta Timur, tetapi ia tidak disemayamkan di rumahnya, tetapi disemayamkan di rumah sang kakak karena anak isterinya sudah tiada.

Selama hidup dalam kesendirian, Fadlul tidak pernah mengeluh dan senantiasa berkomunikasi dengan saudaranya. Ia merupakan anak ke empat dari lima bersaudara dan di keluarga Fadlul hanya satu-satunya orang yang menjadi pilot.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved