Bom di Bima
Panah, Parang dan Pisau yang Disita dari Ponpes Masih Didata
Kabid Humas Polda NTB AKBP Sukarman Husein mengatakan belum menghitung jumlah pasti senjata tajam yang ditemukan di lokasi ponpes.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah senjata tajam diamankan polisi pascaledakan bom di dalam Pondok Pesantren (ponpes) Umar bin Khatab, Desa Sonolo, Bolo, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (11/7/2011) sore.
Kabid Humas Polda NTB AKBP Sukarman Husein mengatakan polisi menemukan panah, parang dan pisau dari para santri. Polisi belum menghitung jumlah pasti senjata tajam yang ditemukan di lokasi ponpes.
Senjata yang diduga milik para santri itu hingga Selasa (12/7/2011) masih didata petugas setempat. "Barang bukti lain yang ikut diamankan adalah mobil minibus warna kuning yang digunakan mengantar korban," katanya.
Sukarman mengatakan hingga Selasa (12/7/2011) pukul 19.00 wita polisi belum berhasil masuk ke lokasi ponpes. Petugas masih bersiaga di luar sekaligus mengisolasi kawasan ponpes.
Kendati jumlah penghuni ponpes diperkirakan hanya sebanyak 49 orang, polisi masih menunggu waktu yang tepat untuk masuk. 11 orang sudah diamankan saat mengantar korban tewas akibat ledakan bom ke RSU Bima sehari sebelumnya.
"Jumlah penghuni ponpes diperkirakan hanya sekitar 49 orang. Kami masih menunggu petunjuk dari pak Kapolda," ujar Sukarman.
Kapolda NTB, lanjut Sukarman, memang masih berada di Mataram sore ini. Namun tetap memantau perkembangan di lokasi ponpes melalui jajarannya yang ada di lapangan.