Bom di Bima
Polda NTB: Bom di Ponpes Terkait Pembunuhan Polisi 30 Juni
Dugaan ini dilatarbelakangi kasus pembunuhan anggota reskrim Polsek Bolo Kabupaten Bima pada 30 Juni lalu.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bom yang meledak di dalam Pondok Pesantren Umar bin Khatab, Desa Sonolo, Bolo, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (11/7/2011) sore diduga ditujukan bagi polisi. Dugaan ini dilatarbelakangi kasus pembunuhan anggota reskrim Polsek Bolo Kabupaten Bima pada 30 Juni lalu.
"Ada indikasi sasarannya memang polisi. Ini terkait dengan kejadian pembunuhan anggota polsek Bolo Kecamatan Senolo Kabupaten Bima pada 30 Juni," kata Kabid Humas Polda NTB AKBP Sukarman Husein yang dihubungi Tribunnews.com, Selasa (12/7/2011).
Seperti diketahui Brigadir Rokhmad yang (28) ditemukan tewas bersimbah darah Kamis (30/06/11) dini hari. Rokhmad ditikam saat bertugas piket jaga di Mapolsek Bolo. Polisi menangkap Saban Arohmah, seorang santri pondok pesantren di Desa Senolo, Kecamatan Bolo Kabupaten Bima.
Terkait ledakan bom, seorang pengurus ponpes tewas diketahui bernama Firdaus yang menjabat bendahara ponpes. Polisi telah mengamankan 11 saksi yang sebagian besar santri ponpes.