Rabu, 5 November 2025

Bom di Bima

Polisi Tak Bisa Masuk Ponpes, Kapolda NTB Datangi Lokasi Ledakan

Kapolda akan berkomunikasi dengan tokoh-tokoh masyarakat dan muspida setempat serta ponpes agar polisi bisa masuk ke area ponpes

Penulis: Yudie Thirzano
zoom-inlihat foto Polisi Tak Bisa Masuk Ponpes, Kapolda NTB Datangi Lokasi Ledakan
Tribunnews.com/Herudin
Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengawalan 200 polisi di sekitar lokasi Pondok Pesantren (ponpes) Umar bin Khatab, Desa Sonolo, Bolo, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) telah berlangsung dua hari sejak Senin (11/7/2011).

Bahkan Kapolda NTB, Brigjen Arif Wahyunadi, pada Rabu (13/7/2011) pagi telah hadir di Bima memantau langsung perkembangan pascaledakan bom di ponpes tersebut. "Saat ini pak Kapolda baru mendarat di bandara udara Bima. Beliau akan langsung ke lokasi," kata Kabid Humas Polda NTB, AKBP Sukarman Husein, Rabu (13/7/2011) pagi.

Menurut Sukarman sesuai rencana Kapolda NTB akan menuju lokasi (ponpes) Umar bin Khatab, Desa Sonolo, Bolo, Bima. Di sana Kapolda akan berkomunikasi dengan tokoh-tokoh masyarakat dan muspida setempat serta ponpes agar polisi bisa masuk ke area ponpes. "Kapolda juga akan memberikan arahan-arahan pada anggota yang berjaga di lokasi serta memotivasi mereka," kata Sukarman.

Seperti diketahui, pascaledakan bom, polisi belum bisa melakukan olah tempat kejadian perkara karena dihalangi puluhan penghuni ponpes. Bom yang meledak Senin lalu menewaskan Firdaus, seorang bendahara ponpes.

Bom tersebut diduga ditujukan kepada polisi. Sebelumnya terjadi pembunuhan salah satu personel polisi Brigadir Rokhmad (28) yang tengah bertugas piket jaga di mapolsek Bolo, Kabupaten Bima Kamis (30/06/11) dini hari. Rokhmad tewas akibat luka ditikam senjata tajam.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved