Sabtu, 11 Oktober 2025

Helikopter Jatuh

Ibunda Willson: Ngak Mampu, Ngak Sanggup Aku Mamamu Ini

Mata sembab sang bunda yang telah menanti lama tak dapat menahan sedihnya

zoom-inlihat foto Ibunda Willson: Ngak Mampu, Ngak Sanggup Aku Mamamu Ini
Tribunnews.com/Andri Malau
Jenazah Willson Joshua Sibarani, korban kecelakaan helikopter di Bitung Sulawesi Utara, tiba dirumah duka di Jakarta, Jumat (5/8/2011).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ny Sitanggang, ibunda tercinta Willson Joshua Sibarani, salah satu korban yang meninggal akibat kecelakaan helikopter di Bitung, duduk di sudut rumah berlantai dua di komplek Gading Griya, menerima pelayat, Jumat (5/8/2011),

Tangisnya pecah tiap kali menerima salam dari pelayat baik keluarga maupun sahabat serta handai taulan. Di sisinya banyak keluarga menemani, menguatkan sembari mengeluskan tangan mereka ke tangan dan punggung Ny Sitanggang. Semua pengalaman manis bersama Joshua, begitu sapaan anggota keluarga, dikenangnya, pedih menyayat hati ketika itu harus berakhir kini.

Tepat Pukul 10.00 WIB, ambulance yang membawa jasad Willson pun tiba. Pelayat berdiri menyambut tak dapat sembunyikan kesedihan. Seperti diberitakan, Helikopter Helly Bell 412 PK FUG Milik PT Nyaman Airways yang ditumpangi Willson jatuh di lereng gunung Duasaudara Kota Bitung Rabu (3/8/2011).

Keluarga yang menjemput dari Bandara Soekarno-Hatta menangis saat pintu ambulance dibuka. "Pak ini Willson," demikian raungan tangisnya sembari mengelus peti Jenazah Wilson.

Richard, bungsu tiga bersaudara yang sejak kemarin dini hari terbang menjemput sang abang turun dengan langkah lunglai mencoba tabah. Dia jalan menyalami tiap anggota keluarga dari perkarangan hingga akhirnya bertemu sang bunda yang sudah sejak tadi tangisnya meledak. Untuk diketahui Willson anak kedua dari tiga bersaudara.

Kakanda Wilson, Beatrix Sibarani, dan Richard telah siap di sisi kanan kiri sang bunda, Ny Sitanggang di samping foto Willson dengan mengenakan pakaian serba hitam dibalut dengan ulos menyelempang di tubuhnya. Mata sembab sang bunda yang telah menanti lama tak dapat menahan sedihnya.

"Joshoa aku mau menciummu, apa mampu mamamu. Anakku Josh amang hasian, ito naburju, kenapa kemana tidak kau tunjukkan wajahmu ke mamak tidak itoku. Berjibaku aku membesarkan kalian, hingga besar. Masalk secepat itu," serunya. Tubuhnya lunglai tak sanggup menahan kesedihan.

"Masih gini, amang akhirnya. Kamu anakku kebanggaanku ... Gimana sih amang, kenapa..Mana janjimu amang kepada adikmu si Richard. Josh kau anak Tuhan... Mama membesarkan kamu dalam Tuhan. Kok sebentar Tulangmu (paman) melihat kebangganmu. Amang dang (ngak) kuat aku. Aku ngak mampu....aku tidak mampu.... ," tangis sang ibu yang lemas terduduk di bawah peti anak tercinta.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved