Umar Patek Tertangkap
Ditjen Selidiki Kantor Imigrasi Jaktim Soal Paspor Umar Patek
Direktur Pencegahan dan Penindakan Ditjen Imigrasi akan melakukan pemeriksaan terhadap kantor Imigrasi Jaktim soal paspor Umar Patek.
Penulis:
Abdul Qodir
Editor:
Ade Mayasanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Pencegahan dan Penindakan Ditjen Imigrasi, Husin Alaydrus, mengatakan pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap kantor Imigrasi Jakarta Timur yang diduga menjadi tempat bagi gembong teroris Umar Patek dan istri yang berkewarganegaraan Filipina, Rukiyah, memalsukan paspornya.
Dengan keterangan palsu yang ada pada dokumen paspor tersebut, Umar patek bisa melarikan diri ke luar negeri. "Kita akan tindaklanjuti. Tim kita akan melakukan pengecekkan," ujar Husin saat dihubungi, Rabu (17/8/2011).
Menurut Husin, dokumen paspor yang dipakai Patek dan itri adalah benar, tetapi data yang diberikan dan tertera di dalamnya tidak benar. Istrinya kan orang Filipina, berarti dia memberikan data yang tidak benar," ujarnya.
Sebelumnya, Polri menyatakan selain disangkakan melakukan pembunuhan berencana dan kepemilikan bahan peledak dalam Bom Malam Natal dan Bom Bali I, Umar Patek juga disangkakan melakukan pemalsuan paspor.
Pada paspor itu, Patek menggunakan nama Anis Alawi Jafar dan istrinya menggunakan nama Fatimah Zahra Anis.
Dugaan pemalsuan paspor ini menambah panjang kejadian Kantor Imigrasi Jakarta Timur menjadi lokasi pemalsuan paspor. Sebelumnya, kantor imigrasi yang sama juga menjadi tempat bagi terduga teroris Dulmatin dan mafia pajak gayus HP Tambunan memalsukan paspornya.
Agen keamanan Pakistan menangkap Umar Patek bersama istrinya pada 25 Januari 2011 di Abbottabad, sebuah kota garnisun di barat laut Pakistan yang menjadi lokasi tewasnya pimpinan Al Qaeda, Osama bin Laden, dalam serangan tentara Amerika Serikat pada Mei 2011 lalu.
Patek diyakini salah satu dari beberapa militan Indonesia yang akan mampu menjelaskan kepada kepolisian tentang hubungan dan jangkauan dari jaringan kelompok militan Islam radikal di Asia.
Patek bersama istri langsung dibawa ke Rutan Mako Brimob Depok, Jawa Barat, seusai dideportasi pemerintah Pakistan pada Kamis (12/8/2011).
Kepada penyidik Polri, Patek mengakui ikut berperan dalam Bom di Malam Natal pada 2000 yang menewaskan belasan orang dan Bom Bali I pada 2002 yang menewaskan 202 orang.