KTT ASEAN 2023
Bitung Jadi Sentral Program Konektifitas ASEAN
Pertemuan delegasi senior negara-negara anggota ASEAN dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-19 ASEAN, Senin (14/11/2011) malam WITA,
Penulis:
Nurfahmi Budi
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pertemuan delegasi senior negara-negara anggota ASEAN dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-19 ASEAN, Senin (14/11/2011) malam WITA, sukses merumuskan program besar sampai dengan tahun 2015 dan penyatuan secara menyeluruh area antarnegara sampai dengan tahun 2025 mendatang.
Satu yang paling krusial adalah jalinan tak terputus alias konektifitas antarnegara anggota ASEAN di segala bidang, terutama di level perekonomian.
Pertemuan Para Pejabat Senior ASEAN menyetujui adanya lintas konektifitas melalui area-area yang saling berdekatan dengan pendekatan perekonomian. Kota Bitung menjadi satu lintasan penting terjalinnya hubungan tak terputus di kawasan ASEAN.
Menurut Direktur Jenderal Kerjasama ASEAN Kementerian Luar Negeri, Djauhari Oratmangun, kota Bitung menjadi simpul utama pengembangan program ASEAN Connectivity yang sudah harus berjalan sesuai rencana pada tahun 2015, dengan ASEAN Economic Connectivity.
"Bitung sangat penting, karena kota ini menjadi landasan dan penyambung sebelum ke tempat lain, baik ke Malaysia, Brunei maupun ke kawasan Indonesia Timur. Intinya, Bitung akan menjadi kota terpenting, karena posisinya berada di sisi selatan, dan Filipina akan tergantung, yang merembet ke Brunei dan Malaysia. Jadi saya harap program konektifitas ini benar-benar berjalan, dan Bitung bisa terus berkembang menjadi kekuatan ekonomi baru di kawasan Timur Indonesia," jelasnya, Senin (14/11/2011), di Nusa Dua, Bali.
Kota yang terletak di sisi timur laut Tanah Minahasa tersebut memiliki posisi yang sangat strategis. Pemilik luas 304 kilometer persegi ini punya banyak keuntungan, terutama di segmen pelabuhan dan pengembangan infrastruktur.
Menurut Wakil Menteri Perhubungan yang juga sekaligus ketua uji feasibilitas konektifitas ASEAN, Bambang Susantono, Bitung akan dikembangkan menjadi pelabuhan bersistem one stop service.