Jembatan Tenggarong Ambrol
SBY Kecewa, Laporan Awal Justru dari SMS Bukan Menteri
Kekecewaan SBY itu terutama terkait laporan awal runtuhnya jembatan Kutai Kartanegara (Kukar) pekan lalu yang hingga kini telah menelan korban
Penulis:
Hasanudin Aco
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika membuka sidang kabinet paripurna di kantor Presiden Jakarta, Jumat (2/12/2011) pagi, tampak kecewa berat dengan kinerja sejumlah menterinya.
Kekecewaan SBY itu terutama terkait laporan awal runtuhnya jembatan Kutai Kartanegara (Kukar) pekan lalu yang hingga kini telah menelan korban 21 orang itu.
"Saya beri contoh kemarin ketika peristiwa ambruknya jembatan sungai Mahakam di Kutai Kartanegara. Saya menerima berita itu justru dari SMS yang masuk dan ketika sudah ada berita media massa. Bukan dari sistem, padahal sudah berjalan kurang lebih satu jam," kata SBY di depan seluruh menteri anggota Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II yang hadir dalam rapat itu.
Presiden mengatakan itu adalah koreksi dia terhadap sistem pelaporan cepat yang sering tidak berjalan baik dilakukan oleh para menteri. "Ini terkait dengan daya tanggap yang menjadi ciri good governance," kata SBY.
Dikatakan SBY, seringkali dia tahu lebih dulu kejadian atau peristiwa penting di luar sana ketimbang laporan awal dari menterinya. Karena itu, SBY mengatakan hidupkan sistem pelaporan cepat para menteri.
"Jika saudara (menteri) sudah menangani, beritahu saya sehigga saya ceritain sistem sudah bekerja dan tindakan sudah dilakukan. "Ini bagian dari tanggungjawab dan daya tanggap kita untuk membantu publik menangani masalah dan juga pemberitahuan kepada pers sehingga tidak terjadi pemberitaan yang simpang siur," ujar SBY.