Penembakan di Aceh
Motif Penembakan di Aceh Bukan Kecemburuan Sosial
Motif sejumlah kasus penembakan di Aceh yang terjadi belakangan bukan didasari kecemburuan sosial dan ekonomi, seperti yang
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Motif sejumlah kasus penembakan di Aceh yang terjadi belakangan bukan didasari kecemburuan sosial dan ekonomi, seperti yang pernah diutarakan Mentri Kordinator Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto.
Peneliti senior Imparsial, Otto Syamsudin Ishak, kepada wartawan, dikantor Imparsial, Jalan Slamet Riyadi, Jakarta Timur, Jumat (601/2012), mengatakan motif penembakan yang terjadi sekarang berbeda dengan yang terjadi pada 1999 lalu.
Pada saat itu, korban penembakan adalah kaum transmirgran dan bukan kaum migran, orang-orang yang tinggal untuk sementara, guna membantu pembangunan daerah.
"Ini jelas bukan kecemburuan sosial walaupun adanya kegegalan perkembangan ekonomi di Aceh," ungkapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan pada kasus penembakan yang terjadi belakangan ini, korban yang ditembak tidak kehilangan harta bendanya. Otto meyakini hal tersebut, setelah mendapatkan data dari Aceh Judicial Monitoring Institute (AJMI).
Ia juga mengatakan bahwa ada proses perubahan dari Penembakan Orang Tak Dikenal (OTK) menjadi Penembakan Misterius (Petrus), yang sasarannya jelas.