Senin, 25 Agustus 2025

Pembatasan BBM Subsidi

Mahasiswa Desak Pemerintah Batalkan Kenaikan Harga BBM

BEM SI minta pemerintah batalkan kenaikan harga BBM

Penulis: Wahyu Aji
zoom-inlihat foto Mahasiswa Desak Pemerintah Batalkan Kenaikan Harga BBM
Tribunnews.com/Edwin Firdaus
Ratusan Aktivis yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Indonesia mengelar aksi unjuk rasa dalam mengeritisi kinerja pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Adanya rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak(BBM) membuat berbagai pihak melakukan kritik. Salah satunya yang dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa(BEM) seluruh Indonesia.

Mereka meminta pemerintah untuk segera membatalkan rencana tersebut termasuk kenaikan tarif dasar listrik.

"Belanja-belanja pemerintah sebenarnya bisa dihemat kembali, yang kami hindari bukan pengurangan subsidi fokus kami hanya pada kebijakan BBM," ujar Koordinator Pusat BEM Seluruh Indonesia, M Tanri dalam siaran persnya kepada Tribunnews.com, Jumat(2/3/2012).

Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) adalah sebuah elemen mahasiswa yang berasal dari 67 universitas yang ada di seluruh Indonesia.Sebagai aliansi gerakan strategis yang independen dan menjaga diri dari kepentingan politik mereka juga agar pemerintah memperjuangkan kesejahteraan rakyat dengan memperkuat basis-basis pangan dalam negeri dan memperbaharui UU Minerba.

"Melakukan pemerataan pembangunan dan merevisi peraturan perimbangan dana pemerintah pusat dan daerah menjadi secara bijak dan seimbang,"sergah Tanri.

Tidak hanya itu kata Tanri BEM Seluruh Indonesia juga menolak segala macam bentuk liberalisasi di bidang pendidikan, termasuk pula membuka seluas mungkin keterjangkauan pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah mengakui kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi akan sangat menambah jumlah penduduk miskin di Indonesia. Namun, pemerintah menyatakan telah mengantisipasi kenaikan BBM sebesar Rp 1.500 per liter, dengan memberikan kompensasi untuk menahan bahkan menurunkan angka kemiskinan rakyat Indonesia.

“Kalau tidak ada upaya untuk kompensasi, maka angka kemiskinan akan bertambah. Pemerintah sudah siapkan paket kompensasi,” ujar Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan (Menko Kesra) Agung Laksono kepada wartawan di kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/3/2012) lalu.

Agung mengungkapkan, pemerintah telah menyiapkan empat macam kompensasi atas kenaikan harga BBM. Pertama, bantuan langsung sementara masyarakat, yang berbentuk cash transfer. Dengan adanya paket kompensasi ini, Agung berharap angka kemiskinan bisa dicegah, bahka diturunkan hingga di bawah 10,5 persen.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan