Senin, 8 September 2025

Bentrok Brimob dengan TNI

Empat Akar Masalah Perseteruan TNI dan Polri

Mengacu kejadian bentrok antarsatuan di Gorontalo dan penyerangan kelompok bermotor di Jakarta, menunjukkan potensi

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Empat Akar Masalah Perseteruan TNI dan Polri
net
ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengacu kejadian bentrok antarsatuan di Gorontalo dan penyerangan kelompok bermotor di Jakarta, menunjukkan potensi konflik TNI-Polri di tingkat bawah masih sangat tinggi dan belum dituntaskan para pucuk pimpinan.

Indonesia Police Watch (IPW) menyatakan ada empat hal yang harus diselesaikan dari kedua kejadian tersebut. "Ada empat hal yang harus dilakukan untuk menuntaskan kasus ini," kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, kepada Tribunnews.com, Senin (23/4/2012).

Neta menyebutkan, yang perlu dilakukan pertama, yakni Polri dan TNI harus bersama-sama mengusut kasus Jakarta dan Gorontalo dan selanjutnya membawa tersangka ke pengadilan.

Kedua elit-elit TNI dan Polri perlu membangun konsolidasi para pimpinannya hingga ke bawah atau berakar, shingga terjalin kekompokan antara Pangdam dan Kapolda, Dandim dan Kapolres, maupun Danramil dan Kapolsek.

Ketiga, perlu dilakukan event-event konsolidasi antaraparat TNI dan Polri di tingkat bawah, baik event budaya maupun event olahraga.

Poin keempat yang paling menjadi perhatian masyarakat, bahwa bisnis backing mem-backing harus dihentikan dan pelakunya ditindak tegas. "Konsekwensinya, pemerintah perlu menaikkan standar gaji anggota TNI Polri di tingkat bawah," ujarnya.

Neta mengatakan sebenarnya sejak dua tahun terakhir hubungan TNI dan Polri terbilang sudah membaik. Di tingkat elit hubungan baik tersebut makin nyata. Tapi, setelah ada anggota TNI Angkatan Laut yang terbunuh geng motor dan polisi lamban memprosesnya, muncul solidaritas yang berlebihan dari oknum-oknum anggota TNI. Ini ditandai dengan penyerangan di Jakarta pada 13 April lalu. Kejadian itu diperparah dengan bentrok anggota Brimob dan Kostrad di Gorontalo pada Sabtu (21/4/2012) kemarin.

Menurut Neta, kejadian di Jakarta itu menunjukkan adanya api dalam sekam di dalam hubungan TNI dan Polri. Kemudian, api dalam sekam itu meledak dalam bentrokan anggota TNI dan Polri di Gorontalo. Karenanya, konsolidasi TNI dan Polri ini harus dilakukan terus menerus untuk memadamkan api dalam sekam pada hubungan kedua korps tersebut.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan