Jumat, 12 September 2025

Kontroversi Irshad Manji

Irshad Manji: 4 Tahun Lalu Indonesia Negara Penuh Toleransi

Diskusi buku 'Allah, Liberty and Love' karya karya aktivis feminisme asal Kanada, Irshad Manji dibubarkan di beberapa daerah

zoom-inlihat foto Irshad Manji: 4 Tahun Lalu Indonesia Negara Penuh Toleransi
NET
Irshad Manji, penulis buku Allah, Liberty and Love .

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Diskusi buku 'Allah, Liberty and Love' karya karya aktivis feminisme asal Kanada, Irshad Manji dibubarkan di beberapa daerah termasuk di Ibukota. Pembubaran pertama terjadi akhir pekan lalu di Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dan terbaru di Kantor LKiS, Yogyakarta serta kampus UGM yang diskusi tiba-tiba dibatalkan oleh rektorat UGM.

Berikut pernyataan Irshad Manji yang dikirim melalui email kepada Tribunnews.com, Kamis (10/5/2012):

Empat tahun yang lalu, saya datang ke Indonesia dan merasakan sebuah negara
yang penuh dengan toleransi, keterbukaan dan pluralisme. Karena itu, saya
menyebutkan di dalam buku baru saya, “Allah, Liberty and Love”, bahwa
Indonesia adalah contoh yang patut ditiru negara-negara muslim lainnya.

Namun sekarang banyak hal berubah. Seperti yang terjadi tadi malam, di
kantor LkiS, sekelompok preman berjubah agama menyerang 150 peserta diskusi
sampai terluka, termasuk di antaranya asisten saya, Emily Rees.

Ia dipukuli berkali-kali dengan besi panjang dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Lengannya terluka dan harus dibalut perban. Dua peserta diskusi lainnya
mengalami luka cukup parah di kepala. Dan saya mengatakan kepada mereka
bahwa, dengan rahmat Allah, mereka akan segera pulih.

Tapi tidak demikian dengan para kriminal yang menyembunyikan wajah mereka
di balik masker dan helm, sambil memukuli orang-orang tak bersalah dan
melakukan perusakan. Mereka adalah pengecut!

Sebaliknya, ada juga para pemberani yang rela berkorban menyelamatkan nyawa
saya. Di saat para kriminal tersebut berteriak-teriak, “Mana Manji? Mana
Manji?”, orang-orang berjiwa pemberani tersebut menjadikan tubuh mereka
sebagai perisai yang melindungi saya. Saya sangat terharu dengan keberanian
mereka. Mereka telah memperlihatkan bahwa orang-orang Indonesia bisa
bersatu demi martabat dan nilai-nilai kemanusiaan.

Tidak sedikit yang mengatakan kepada saya bahwa polisi dan pemerintah
Indonesia tunduk begitu saja kepada para preman tersebut. Tapi masyarakat
Indonesia tidak boleh ikut tunduk kepada mereka! Semoga seluruh masyarakat
Indonesia bangga dengan—dan belajar kepada—para pahlawan perdamaian mereka.

*Irshad Manji*
Penulis “Allah, Liberty and Love” dan Direktur Moral Courage Project, New
York University

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan