Pesawat Sukhoi Jatuh
Kehadiran Rusia Diharapkan Mempercepat Identifikasi Korban
Kapusdokes Mabes Polri Brigjen Pol Mushadeq Ishaq mengatakan, Indonesia sudah memiliki pakar forensik setara dunia.
Penulis:
Ferdinand Waskita
Editor:
Anwar Sadat Guna

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapusdokes Mabes Polri Brigjen Pol Mushadeq Ishaq mengatakan, Indonesia sudah memiliki pakar forensik setara dunia.
Indonesia mampu melakukan indentifikasi korban Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di lereng Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.
"Adanya tim dari Rusia dalam tim identifikasi bukan karena Indonesia tidak mampu. Kalau mereka menawarkan bantuan, masa' kami tolak. Apalagi Presiden Rusia yang menawarkan bantuan kepada Presiden RI," kata Musadheq di RS Sukanto Polri, Jakarta, Minggu (13/5/2012)
Musadheq mengungkapkan, metode yang digunakan tim DVI (Disaster Victim Indentification) Indonesia dan pemeriksaan DNA sudah sangat maju.
"Dengan biomolekuler juga sudah mengurai kasus dengan kualitas tinggi dan diakui dunia," tuturnya.
Ia pun berharap dengan adanya bantuan Rusia maka penyelesaian kasus bisa disinergikan sehingga lebih cepat mengindentifikasi korban.
Jenderal bintang satu itu pun menjelaskan, ahli forensik yang berjumlah 110 orang dibagi dalam enam tim dalam bidang patologi, antropologi, dan ordotologi.
"Rusia masuk dalam tim dan sistem kita. Kita yang menentukan metode yang dikerjakan," imbuhnya.