Hotel Planet Holiday Diserang
Pramono: Rusuh di Batam Karena Polisi Tak Tegas
Wakil Ketua DPR RI, Pramono Anung, menilai kerusuhan yang mengakibatkan korban tewas dan luka di Batam pada Senin (18/6/2012) kemarin
Penulis:
Abdul Qodir

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Pramono Anung, menilai kerusuhan yang mengakibatkan korban tewas dan luka di Batam pada Senin (18/6/2012) kemarin, tak lepas karena ketidaktegasan kepolisian terhadap kelompok preman. Miris, kejadian serupa kerap terulang dan polisi baru memberikan perhatian jika sudah jatuh korban.
"Yang paling penting sebenarnya ketegasan aparat, aparat seakan-akan melakukan pembiaran dan lalai. Dan ketika sudah terjadi korban, baru kemudian kesibukan aparat yang seakan-akan memberikan perhatian secara berlebihan," kata Pramono di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (19/6/2012).
Pramono merasa yakin kepolisian setempat telah mengetahui tanda-tanda akan terjadi kerusuhan tersebut. "Padahal, kalau kita lihat kerusuhan yang menyebabkan enam orang meninggal itu sejak awal pasti sudah diketahui. Ada massa yang berkumpul, kemudian katakanlah mereka dalam pertarungan atau pertempuran, pastinya kan menggunakan senjata tajam atau senjata api," ujarnya.
Menurut Pramono, jika praktik-praktik penggunaan kekerasan ataupun aksi premanisme ini tak ditindak tegas, maka kelompok itu akan mencari solusinya sendiri.
Melihat penyebab bentrok kelompok premanisme tersebut, Pramono masalah sengketa lahan sering berlarut-larut. Jika menjalankan Undang-undang Pertanahan, maka harus dilakukan mediasi jika terjadi sengketa kepemilikan lahan.
"Dan katakanlah ini silang sengketanya sudah bertumpuk-tumpuk, dan ini yang menyebabkan konflik lahan ini sering terjadi, bukan hanya di perkotaan tapi katakanlah di daerah-daerah perkebunan yang menjadi milik pemerintah, sekarang ini banyak yang dikuasai kelompok-kelompok lain" tukas Pramono yang juga politisi senior PDI Perjuangan itu.