Anak Jadi Korban Mudik dan Konflik Sampang
Maraknya kebakaran di Jakarta menyebabkan anak-anak yang menjadi korban berada dalam situasi yang buruk
Penulis:
Bahri Kurniawan
Editor:
Hendra Gunawan

Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Bahri Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maraknya kebakaran di Jakarta menyebabkan anak-anak yang menjadi korban berada dalam situasi yang buruk karena tidak punya tempat tinggal, pakaian, makanan, dan harus tinggal di lingkungan yang tidak sehat.
"Terkait hal tersebut, beberapa anggota Satgas PA turun ke lapangan di antaranya Kak Seto, para pendongeng, tim Kemensos, KPAI dan teman-teman relawan untuk menghibur dan memberikan bantuan bagi korban kebakaran, khususnya anak-anak," terang M. Ihsan, Ketua Satgas PA melalui keterangan pers yang diterima Tribun, Minggu (26/8/2012).
Ihsan melanjutkan, kegiatan Satgas PA dilanjutkan dengan kampanye mudik ramah anak dalam bentuk dongeng, hiburan dan pemeriksaan kesehatan karena sampai saat ini tercatat sekitar 587 orang meninggal, diantaranya ada orang tua yang meninggalkan anak-anaknya. Hari ini anak-anak kembali dalam situasi darurat karena konflik sampang.
"Untuk menyikapi situasi darurat ini, satgas PA yang merupakan koalisi lembaga pemerintah, lembaga negara dan lembaga masyarakat akan berbagi peran untuk membantu permasalahan anak-anak tersebut dan merumuskan rekomendasi untuk pemerintah dan DPR mengatasi permasalahan tersebut," ujarnya.
Rumusan ini, imbuh Ihsan, akan dibahas pada Senin (27/8/2012) pukul 14.00 di kantor KPAI, Jakarta. Ihsan berharap semoga inisiatif dari anggota satgas PA ini dapat menggugah semua pihak, khususnya pemangku kebijakan untuk segera menyelamatkan anak-anak Indonesia yang berada dalam situasi yang sangat memprihatinkan.
Ihsan menambahkan, pihaknya menunggu peran serta semua pihak untuk membantu anak-anak Indonesia, baik secara langsung, melalui lembaga terkait atau melalui satgas PA.
"Apa pun bentuk perhatian, peran dan dukungan kita akan bermanfaat untuk menyelamatkan masa depan anak Indonesia, khususnya yang hari ini menjadi korban akibat kebakaran, orang tua yang meninggal selama mudik dan anak-anak yang berada di tengah konflik sampang," tandasnya.