Kamis, 9 Oktober 2025

Kerusuhan Sampang

Ketua PBNU: Konflik Sampang Bukan Konflik NU dan Syiah

Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj menegaskan aksi kekerasan yang terjadi di Sampang, Madura Jawa Timur bukan konflik antara NU

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Ketua PBNU: Konflik Sampang Bukan Konflik NU dan Syiah
SURYA/Muchin Rasyid/SURYA/Muchin Rasyid
Seorang anggota kepolisian Resor Sampang memperhatikan puing puing sisa pembakaran yang dilakukan oleh ratuan massa bersenjatakan tajam berupa celurit, gobang membakar empat rumah, sekolah, tempat ibadah dan toko hingga rata dengan tanah. di Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Sampang, Kamis. (29/12/2011) saat ini kasusnya ditangani Kepolisian Resor Sampang. (SURYA/Muchin Rasyid)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj menegaskan aksi kekerasan yang terjadi di Sampang, Madura Jawa Timur bukan konflik antara NU dan Syiah.

Ditegaskannya, kasus Sampang bermula dari persoalan keluarga yang merembet menjadi persoalan antar pengikut kedua kakak beradik.

"Ini kasus kriminal murni. Bukan NU dan Syiah. Tapi kakak beradik beradu pengaruh," tegasnya dalam konferensi pers usai bertemu Presiden SBY di Istana Negara, Jakarta, Selasa (28/8/2012).

Ditegaskannya pula, bahwa NU tidak pernah berpandangan bahwa Syiah adalah aliran sesat. Hidup berdampingan selama ini yang terbentuk antara NU dan Syiah di Indonesia menurutnya menjadi buktinya tidak adanya konflik NU dan Syiah.

Apalagi menurutnya, Syiah sendiri merupakan salah satu sekte islam yang sudah berdiri sejak 14 abad lalu di dunia.

Menurutnya, dalam kenyataannya, perbedaan mazhab itu ada antara NU dengan Syiah. Namun, sekali lagi ditegaskan dia, perbedaan tersebut bagi NU tidak bisa dijadikan alasan untuk saling menyerang dan konflik.

"Bukan aliran sesat. Hanya beda dengan kita. Dan tidak benar jika penyerangan mengatas namakan NU. NU tidak pernah mentolerir kekerasan dengan alasan apapun. Itu jelas keluar dari prinsip-prinsip NU dan ahlus sunah waljamaah," tandas dia.

Untuk mennyelesaikan kasus ini juga, PBNU telah memerintah Wakil Gubernur Jawa Timur. Dan sekarang kondisinya sendiri sudah kembali kondusif.

"Nanti kalau sudah tenang, saya akan turun, silaturahim informal," jelasnya.

Baca Juga:

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved