Penembakan Solo
Ini Jawaban Kapolri Mengapa Penggerebekan Diketahui Media
Namun, kerap kali operasi di lapangan, media selalu ada.
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo mengaku, pihaknya tak ingin penggrebekan aksi terorisme oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri diketahui media. Namun, kerap kali operasi di lapangan, media selalu ada.
"Saya maunya tidak disiarkan begitu. Karena ini bisa membuat masyarkat bingung. Sekarang ini kondisinya susah. Jadi siapa memanfaatkan siapa, faktanya seperti itu dalam kondisi terbuka ini," ujar Timur dalam rapat kerja Polri dengan Komisi III DPR RI di Jakarta, Senin (3/9/201).
Keterangan Kapolri ini menjawab pertanyaan anggota Komisi III, Susaningtyas di dalam rapat. Ia mengaku heran kenapa ketika Densus Antiteror 88 sedang melakukan surveilence melibatkan begitu banyak media elektronik.
Pelibatan media massa saat penanganan terorisme menimbulkan tanda tanya dan kejanggalan.
Susaningtyas juga menyoroti lemahnya kinerja dan koordinasi Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri dalam tugas antisipasi konflik dan terorisme. "Pak Kabaintelkam, apa yang sesungguhnya yang sudah dilakukan anak buah bapak di lapangan," sindirnya.