Ledakan di Depok
Kontra Terorisme Tak Berhubungan dengan Aksi Solo-Depok
Menkopolhukam, Djoko Suyanto menegaskan program deradikalisasi guna mencegah perbuatan radikal terorisme bertujuan membuat masyarakat
Penulis:
Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menkopolhukam, Djoko Suyanto menegaskan program deradikalisasi guna mencegah perbuatan radikal terorisme bertujuan membuat masyarakat tidak melakukan aksi-aksi radikal.
Itu artinya, ujar Djoko, tidak ada hubungannya dengan kejadian atau aksi-aksi terorisme yang terjadi di Solo maupun di Depok.
"Sekali lagi tidak ada hubungan dengan kejadian akhir-akhir inim baik di Depok, Solo, dan sebagainya," kata Djoko dalam konferensi pers di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (10/9/2012).
Djoko menjelaskan program kontra radikal terorisme telah disusun melalui koordinasi-koordinasi antar kementerian atau lembaga beberapa bulan terakhir. Bahkan sejak terbentuknya BNPT.
Menurutnya, penindakan sudah ada jalan, bekerja sama dengan Polri, Densus, dan sebagainya.
Namun, ujarnya, Deputi pencegahan BNPT dan program deradikalisasi inilah yang harus mengemua di dalam kegiatan-kegiatan ke depannya. Bukan hanya dikerjakan oleh BNPT.
Ditegaskan dia, program ini juga harus melibatkan dan menjadi koncern K/L yang lain. Pun begitu semua warga negara, baik LSM, Universitas, dan para pemuka agama.
"Dalam penyusunan program deradikalisasi melibatkan beberapa utusan eselon I K/L, maupun sektor civil society," jelasnya.
Berita Terkait: Ledakan di Depok