Penangkapan Terduga Teroris
Nama Organisasi Mirip, Ketua DPP HASMI Akan Protes ke Mabes Polri
Pengurus Harakah Sunniyah untuk Masyarakat Islam (HASMI) akan mendatangi Mabes Polri.
Penulis:
Ferdinand Waskita
Editor:
Widiyabuana Slay
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Harakah Sunniyah untuk Masyarakat Islam (HASMI) akan mendatangi Mabes Polri. Rencananya, organisasi yang diketuai Muhammad Sarbini itu datang pada Senin (29/10/2012) besok sekitar pukul 13.00 WIB.
Kedatangan pengurus HASMI itu untuk meminta penjelasan dari Polri dan memberi klarifikasi mengenai organisasi mereka. Pasalnya, Polri mengatakan 11 terduga teroris yang ditangkap di sejumlah lokasi merupakan kelompok baru dengan nama mirip Harakah Sunny Untuk Masyarakat Indonesia (HASMI).
ketua Dewan Pengurus Pusat HASMI, Muhammad Sarbini, mengatakan bahwa organisasi yang dipimpinnya merupakan ormas Islam resmi yang terdaftar di Kemdagri dirjen kesbangpol dengan no 01-00-00/0064/D.III.4/III/2012 yang didirikan sejak tahun 2005.
Lebih lanjut, Sarbini menegaskan bahwa nama organisasi Hasmi sebagaimana yang telah disebutkan dalam pemberitaan oleh media elektronik sama sekali bukan organisasi yang dipimpinnya.
“Setahu kami yang mereka sebut adalah Harakah Sunni Untuk Masyarakat Indonesia (Bukan Harakah Sunniyyah Untuk Masyarakat Islami. Red) dari situ saja sudah nyata bahwa mereka telah membuat nama sendiri dan singkatan sendiri. Tujuannya apa, niatnya apa, kami tidak mengetahuinya. Kami tegaskan bahwa kami adalah Harakah Sunniyyah Untuk Masyarakat Islami, yang berbeda dengan tulisan mereka Harakah Sunni Untuk Masyarakat Indonesia," kata Sarbini dalam keterangan pers yang diterima Tribunnews.com, Minggu (28/10/2012).
Ketika ditanya nama-nama terduga teroris yang disebutkan Mabes Polri, Muhammad Sarbini mengaku tidak mengenal mereka dan sama sekali bukan anggota HASMI yang dipimpinnya.
Sarbini mengatakan bahwa dakwah (HASMI) anti kekerasan dan juga mengoreksi orang-orang yang mengatakan dirinya sedang berjihad atas nama jihad, tetapi melakukan teror ditengah masyarakat.
Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Suhardi Alius mengungkapkan bahwa semua orang yang ditangkap tetrkait kelompok Harakah Sunny Untuk Masyarakat Indonesia. "Ini merupakan kelompok baru," kata Suhardi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu (27/10/2012)
Diketahui, pergerakan Densus untuk membekuk kelompok teroris tersebut berawal dari Madiun, Jumat malam (26/10/2012) tepatnya di Perumahan Puri Amarta Residence Nomor B3 desa Josena, Kecamatan Taman. Disana mereka mengamankan dua orang atas nama Agus Anton alias Thoriq dan Warso alias Kurniawan.
Kemudian sekitar pukul 11.00 WIB, Sabtu (27/10/2012) Densus 88 melakukan penangkapan secara serentak di Solo, Bogor, daj Jakarta. Di Solo, Jawa Tengah, diamankan tiga orang. Pertama, Abu Hanifah selaku pimpinan kelompok Hasmi, ia ditangkap di Jalan Lawu Timur, Mojosong, Jebres, Solo.
Kedua, Harun, ia dibekuk di jalan Sumpah Pemuda, Dukuh Bondowoso, Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo.Ketiga, Pujianto alias Ari alias Ahmadun yang kedapatan membonceng Abu Hanifah saat penangkapan.
Lokasi ketiga, di Jalan Neglasari Kidul, kelurahan Leuwimekar, Leuwiliang, diamankan dua orang atas nama Emir atau Emirat dan Zainuddin. Kemudian, Usman di Cikaret.
Terakhir di Palmerah, Jakarta Barat, awalnya diamankan dua orang atasnama Azhar dan Herman. Terakhir di Kebon Kacang dengan tersangka Narto.
Dari sejumlah lokasi penggerebekan tim Densus 88 Anti Teror Polri menemukan sejumlah bahan peledak, bom rakitan siap ledak, dan amunisi dengan berbagai kaliber.
NASIONAL POPULER