Minggu, 10 Agustus 2025

Oknum DPR Minta Jatah

Dirut Merpati: Ada Kata 'Mengingatkan' di Pertemuan 1 Oktober

Badan Kehormatan (BK) DPR masih menemukan adanya perbedaan pandangan saat konfrontir dilakukan antara Direksi Merpati dengan

Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto Dirut Merpati: Ada Kata 'Mengingatkan' di Pertemuan 1 Oktober
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Badan Kehormatan DPR RI memintai keterangan Dirut Merpati Nusantara Airlines, Rudy Setyopurnomo, terkait dugaan pemerasan terhadap BUMN oleh oknum anggota DPR RI, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/11/2012). BUMN yg dipanggil BK selain PT MNA adalah PT Garam dan PT PAL. TRIBUN/DANY PERMANA

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Kehormatan (BK) DPR masih menemukan adanya perbedaan pandangan saat konfrontir dilakukan antara Direksi Merpati dengan anggota Komisi XI DPR.

Ketua BK M Prakosa mengatakan, dalam konfrontasi tersebut diakui adanya pertemuan pada tanggal 1 Oktober 2012
terkait undangan Panja Merpati. Namun rapat tersebut tidak kuorum akhirnya pertemuan itu jadi tidak resmi.

"Sementara, dari hasil konfrontasi tadi, ada pendapat yang berbeda (antara direksi merpati dan anggota DPR)," kata Prakosa di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (29/11/2012).

Prakosa mengatakan dalam pemeriksaan terhadap Dirut Merpati Rudy Setyopurnomo tak pernah satupun mengatakan ada kata-kata "pemerasan".

Tapi, kata Prakoso, Rudy mengatakan dalam rapat 1 Oktober itu ada kata-kata "mengingatkan" yang keluar dari salah satu anggota dewan.

"Tetapi ini berbeda dengan apa yang kami dengar dari peserta rapat (tanggal 1 Oktober), jadi ada suatu perbedaan secara substansial dari materi apa yang dibahas, jadi harus diperkuat adanya tudingan ini maka kami perlu ada penguatan data. Dalam rapat itu ada pembiraan yang menurut direksi Merpati ada nuansa untuk "mengingatkan" adanya sesuatu hal," tuturnya.

Prakosa mengatakan pengakuan anggota DPR itu pembicaran dengan direksi Merpati hanya mengenia bussiness plane.

"Ini sama-sama (antara dirut Merpati dan anggota DPR) tidak ada argumennya, makannya kita menunggu data-data dirut. Yang jelas dalam rapat itu ada kata-kata tentang mengingatkan komitmen, itu dari Pak Rudy. Tapi dari pihak lain itu rapat resmi," katanya.

Berbeda lagi yang berada dalam surat Dahlan Iskan yang disampaikan ke BK. Menurut Prakosa, dalam surat dari Dahlan yang dia terima, ada kata-kata "permintaan".

"Dari surat Dahlan itu, ada kata-kata "permintaan". Kata "permintaan" itu kan kata aktif," ujarnya.

Diketahui, BK hari ini melakukan konfrontasi antara Direktur Keuangan, Direktur Niaga dan Direktur Utama PT Merpati dan lima anggota DPR yaitu Zulkifliemansyah, Achsanul Qosasih, Linda Megawati, Saidi Butar-Butar dan I Gusti Agung Ray.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan