Teror di Poso
Kapolri: Polri-TNI-Warga Bersinergi Atasi Kekerasan Poso
Timur Pradopo menegaskan Polri akan bersinergi dengan TNI dan masyarakat dalam menangani eskalasi kekerasan di Poso yang terus meningkat
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Gusti Sawabi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Pol Timur Pradopo menegaskan Polri akan bersinergi dengan TNI dan masyarakat dalam menangani eskalasi kekerasan di Poso yang terus meningkat. Status keamanan di kota pesisir itu telah naik menjadi Siaga 1 paska tertembaknya tiga anggota Brimob oleh kelompok yang diduga teroris.
Hal ini dilakukan Polri, kata dia, tentu saja agar kejadian ini tidak sampai mengulang kejadian Poso yang dahulu pernah terjadi. "Sehingga langkah-langkah ini tentu saja kita akan sinergis dengan TNI, dan tentunya bantuan masyarakat," ujar Jenderal Timur, kepada Wartawan, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (21/12/2012).
Selain itu, satuan-satuan khusus Polri yakni Brimob sudah bergerak untuk mengamankan Poso. Bahkan, menurutnya, satuan Brimob khusus telah diterjunkan untuk menangani dan mengambil tindakan atas kejadian tersebut.
Selain itu kata dia, yang tidak kalah penting adalah masyarakat membantu sepenuhnya terhadap pelaksanaan tugas yang sekarang diambil Polri.
"Sehingga itulah yang harus terus kita lakukan untuk penegakan hukum di Poso. Kita tetap melakukan operasi penegakan hukum," tegas Timur lebih lanjut.
Saat ditanya berpa banyak personil yang diterjunkan ke Poso, Jenderal Timur enggan menyebutkannya. "Kami tidak menyebutkan jumlahnya. Tapi yang pasti satuan-satuan sudah ambil posisi dan kepala satuan brimob sudah memberikan instruksi teknis, pengendalinya oleh kepolda Sulawesi Tengah," jelas dia.
Sebagaimana diberitakan Tribunnews, tiga orang anggota Brimob tewas di Poso. Mereka itu adalah Briptu Wayan, Briptu Ruslan, dan Briptu Narto. Sedangkan yang luka berat dan sempat dikabarkan tewas adalah Briptu Siswandi sedangkan Briptu Eko dan Briptu Lungguh luka ringan.
Insiden ini terjadi saat anggota Brimob Sulteng bersama dengan Brimob Mabes Polri sedang berpatroli di antara Desa Tambarana dengan Gunung Kalora, Poso Pesisir, Kamis (19/12) pukul 10.00 WITA.
Saat itulah mereka berpapasan dengan kelompok yang mencurigakan. Namun, belum sempat berbuat banyak, pasukan berbaret hitam dan biru dongker ini diberondong dengan tembakan oleh kelompok yang berjumlah 10-15 orang itu.
Patroli itu digelar dalam rangka perburuan jaringan teroris Poso di bawah kendali Santoso yang diduga bertanggungjawab terhadap pembunuhan dua anggota polisi yang hilang di Poso sejak 8 Oktober dan sejumlah teror lainnya.
Satu peleton tempur Brimob Kelapa Dua, Depok, yang berklasifikasi Gerilya Anti Gerilya (GAG) telah dikirim ke Poso sejak 30 Oktober lalu.
Mereka ini adalah tim elite milik Brimob, selain tim lain yakni CRT (Crisis Respond Team). CRT berkualifikasi andal di medan perkotaan sedangkan GAG di hutan.
Anggota GAG diterjunkan sesaat setelah peristiwa pembunuhan dua anggota polisi di Poso yang ditemukan dengan kondisi yang mengenaskan pada 16 Oktober.