Kamis, 25 September 2025

Teror di Poso

Kapolri: Polri-TNI-Warga Bersinergi Atasi Kekerasan Poso

Timur Pradopo menegaskan Polri akan bersinergi dengan TNI dan masyarakat dalam menangani eskalasi kekerasan di Poso yang terus meningkat

Editor: Gusti Sawabi
zoom-inlihat foto Kapolri: Polri-TNI-Warga Bersinergi Atasi Kekerasan Poso
Kompas Nasional/AGUS SUSANTO
Polisi dengan senjata lengkap patroli di Dusun Tamanjeka, Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Rabu (7/11/2012). Sebanyak 200 personel gabungan TNI Polri selama tiga hari menyisir pegunungan Kalora untuk mencari sejumlah terduga teroris dan bahan-bahan peledak yang diduga masih disembunyikan. KOMPAS/AGUS SUSANTO

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Pol Timur Pradopo menegaskan Polri akan bersinergi dengan TNI dan masyarakat dalam menangani eskalasi kekerasan di Poso yang terus meningkat. Status keamanan di kota pesisir itu telah naik menjadi Siaga 1 paska tertembaknya tiga anggota Brimob oleh kelompok yang diduga teroris.

Hal ini dilakukan Polri, kata dia, tentu saja agar kejadian ini tidak sampai mengulang kejadian Poso yang dahulu pernah terjadi. "Sehingga langkah-langkah ini tentu saja kita akan sinergis dengan TNI, dan tentunya bantuan masyarakat," ujar Jenderal Timur, kepada Wartawan, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (21/12/2012).

Selain itu, satuan-satuan khusus Polri yakni Brimob sudah bergerak untuk mengamankan Poso. Bahkan, menurutnya, satuan Brimob khusus telah diterjunkan untuk menangani dan mengambil tindakan atas kejadian tersebut.

Selain itu kata dia, yang tidak kalah penting adalah masyarakat membantu sepenuhnya terhadap pelaksanaan tugas yang sekarang diambil Polri.

"Sehingga itulah yang harus terus kita lakukan untuk penegakan hukum di Poso. Kita tetap melakukan operasi penegakan hukum," tegas Timur lebih lanjut.

Saat ditanya berpa banyak personil yang diterjunkan ke Poso, Jenderal Timur enggan menyebutkannya. "Kami tidak menyebutkan jumlahnya. Tapi yang pasti satuan-satuan sudah ambil posisi dan kepala satuan brimob sudah memberikan instruksi teknis, pengendalinya oleh kepolda Sulawesi Tengah," jelas dia.

Sebagaimana diberitakan Tribunnews, tiga orang anggota Brimob tewas di Poso. Mereka itu adalah Briptu Wayan, Briptu Ruslan, dan Briptu Narto. Sedangkan yang luka berat dan sempat dikabarkan tewas adalah Briptu Siswandi sedangkan Briptu Eko dan Briptu Lungguh luka ringan.

Insiden ini terjadi saat anggota Brimob Sulteng  bersama dengan Brimob Mabes Polri sedang berpatroli di antara Desa Tambarana dengan Gunung  Kalora, Poso Pesisir, Kamis (19/12) pukul 10.00 WITA.

Saat itulah mereka berpapasan dengan kelompok yang mencurigakan. Namun, belum sempat berbuat banyak, pasukan berbaret hitam dan biru dongker ini diberondong dengan tembakan oleh kelompok yang berjumlah 10-15 orang itu.

Patroli itu digelar dalam rangka perburuan jaringan teroris Poso di bawah kendali Santoso yang diduga bertanggungjawab terhadap pembunuhan dua anggota polisi yang hilang di Poso sejak 8 Oktober dan sejumlah teror lainnya.

Satu peleton tempur Brimob Kelapa Dua, Depok, yang  berklasifikasi  Gerilya Anti Gerilya (GAG) telah dikirim ke Poso sejak 30 Oktober lalu.

Mereka ini adalah tim elite milik Brimob, selain tim lain yakni CRT (Crisis Respond Team). CRT berkualifikasi andal di medan perkotaan  sedangkan GAG di hutan.

Anggota GAG diterjunkan sesaat setelah peristiwa pembunuhan dua anggota  polisi di Poso yang ditemukan dengan kondisi yang mengenaskan pada 16  Oktober.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan