Kongres HMI
Akbar: Konflik HMI Jangan Hilangkan Independensi
Ketua Dewan Penasihat Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Akbar Tandjung menilai wajar dalam tubuh organisasi HMI seperti
Penulis:
Y Gustaman
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Penasihat Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Akbar Tandjung menilai wajar dalam tubuh organisasi HMI seperti dualisme kepemimpinan di tubuh PB HMI.
Ia menggarisbawahi konflik yang wajar jika menyangkut persoalan kepentingan internal organisasi, bukan karena kepentingan eksternal. Apalagi, kepentingan yang memecah tersebut menghilangkan independensi HMI.
"Jangan sampai ada kepentingan apalagi kepentingan yang berkaitan dari luar tubuh HMI yang mengakibatkan hilangnya independensi HMI," ujar Akbar dalam pembukaan Kongres ke-28 HMI di Jakarta, Jumat (15/3/2013).
Akbar mengakui, kendati sebagai sesepuh, tetap mengikuti dan memantau perjalanan HMI dari luar. Ia pun memaklumi jika baru kali ini kongres HMI ke-28 harus tertunda tiga kali karena adanya dua kepemimpinan.
"Perbedaan itu wajar. Dan dalam perspektif agama rahmat. Tapi jangan sampai perbedaan itu menimbulkan konflik, yang bernuansa kepentingan apalagi di luar kepentingan orang-orang HMI," tegasnya.
Bekas Ketua PB HMI ini melihat, konflik yang terjadi dalam tubuh HMI tidak akan sampai panjang jika persoalan perbedaan menyoal kepentingan internal. "Makanya, motto HMI, 'Yakin usaha sampai,' katanya lagi.