Guntur Romli Luncurkan Karya Kelima Islam Tanpa Diskriminasi
Guntur Romli Luncurkan Karya Kelima Islam Tanpa Diskriminasi
Editor:
Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM JAKARTA - Mohamad Guntur Romli, intelektual muda Islam yang telah menulis sejumlah buku dan pernah menjadi pembawa acara program bincang-bincang radio bertajuk Kongkow Bareng Gus Dur di KBR68H Jakarta, Minggu (28/4/2013) meluncurkan buku terbarunya berjudul Islam Tanpa Diskriminasi"di Reading Room Jalan Kemang Timur Raya Jakarta Selatan.
Diberi tajuk Diskusi Pre Launching Buku Islam Tanpa Diskriminasi, karya Mohamad Guntur Romli, acara ini menghadirkan kandidat doktor pada Universitas Michigan Amerika Serikat, Ismail Fajrie Alatas. Buku ini merupakan usaha penafsiran Guntur terhadap ajaran-ajaran Islam untuk perjuangan melawan diskriminasi, sehingga akan terbuka pengakuan Islam terhadap kesetaraan manusia tanpa memandang perbedaan agama dan kepercayaannya, identitas jender dan orientasi seksualnya, identitas politik, sosial dan ekonominya.
Bagi intelektual yang pernah melanjutkan studi di Fakultas Ushuludin Jurusan Akidah-Filsafat, Universitas al-Azhar, Cairo, Mesir ini, buku terbaru ini merupakan karyanya yang kelima. Sebelumnya Guntur telah menulis "Dari Jihad Menuju Ijtihad" "Ustadz, Saya Sudah di Surga" "Muslim Feminis: Polemik Kemunduran dan Kebangkitan Islam" dan "Syahadat Cinta Rabiah al-Adawiyah".
Lelaki kelahiran Situbondo, Jawa Timur ini sebekumnya adalah alumnus Pondok Pesantren al-Amien Prenduan, Sumenep, Madura. Setelah melanjutkan studi Akidah-Filsafat di Universitas al-Azhar, Cairo, Mesir (1998 -2004) tahun 2005 menjadi editor di Jaringan Islam Liberal (JIL) dan menjadi pembawa acara program Kongkow Bareng Gus Dur—sebuah acara bincang mingguan di KBR68H Jakarta (2005-2009).
Sebagai aktivis dan penulis ia juga diundang sebagai pembicara antara lain di Ubud Writers & Readers Festival 2008 di Bali; New Generation Seminar 2009—East-West Center, Honolulu, Hawaii; dan WordStorm, the Festival of Australasian Writing 2010, Darwin, Australia. Guntur adalah kurator program diskusi dan kuliah umum di Komunitas Salihara. (wip)