Menguak Jejak Bunda Putri
Suami Pertama Bunda Putri Orang Prancis
Aldi Djemat tak menyangka, mantan mertuanya yang bernama Non Saputri adalah Bunda Putri.
Penulis:
Yulis Sulistyawan
"Ya benar, Bunda Putri dan Hasanudin Ibrahim itu dekat, seperti orang berpacaran," jelas Aldi.
Omongan Aldi bukan isapan jempol. Aldi mengaku memiliki foto Hasanuddin Ibrahim sedang memangku anaknya, Rayden (5) di kamar Bunda Putri.
"Saat foto, Hasanuddin pakai sarung dan kaos sambil menggendong Rayden," papar Aldi, menerangkan begitu dekatnya kedekatan Hasanuddin dengan keluarga Bunda Putri.
Dipenjarakan Bunda
Saking dekatnya, Aldi dan istrinya ketika itu memanggil Hasanuddin dengan panggilan kakek. Aldi juga masih mengingat, foto tersebut dibawanya ke persidangan saat ia dipenjarakan keluarga Bunda Putri, karena memukul pegawai Bunda Putri.
Pukulan tersebut dilayangkan ke Aldi lantaran pegawai tersebut berusaha menghalanginya saat Aldi hendak meminta konfirmasi ke Bunda Putri, perihal isu selingkuh istrinya dengan artis yang kini menjabat bupati di salah satu kabupaten di Jambi.
"Waktu di persidangan, pegawai di rumah Bunda Putri dihadirkan. Saat ditunjukkan fotonya, dia menyebut Hasanudin itu bapak. Ketika dicecar hakim, dia ngaku itu suaminya Bunda Putri. Tapi aneh, dia tidak tahu namanya kalau itu suami Bunda Putri," beber Aldi.
Kedekatan istrinya dengan sang bupati, menurut Aldi, juga berawal dari hubungan Bunda Putri dengan Hasanuddin. Awalnya, Bunda Putri dan Hasanuddin akan menjadi investor untuk proyek di kawasan yang pada 2011 lalu baru dimekarkan.
Tapi, yang membuat Aldi tak habis pikir, kenapa istrinya juga malah dekat dengan bupati tersebut. Bahkan, istrinya tanpa sepengetahuan Aldi, pernah pergi menemui bupati tersebut di Jambi.
Namun, kini nasi sudah menjadi bubur. Aldi sudah ikhlas bercerai dengan Peni Fernita.
Aldi hanya heran bagaimana Bunda Putri bisa dianggap berpengaruh kuat oleh petinggi partai sekelas Luthfi Hasan Ishaaq dan teman-temannya.
Tribunnews.com sudah berusaha mendatangi kediaman Bunda Putri di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Sayang, pintu rumah tidak dibuka. (*)