Polemik Proton
Hendropriyono: Pabrik Mobil yang Saya Cita-citakan Bukan Mobil Negara
Penandatanganan disaksikan langsung oleh Presiden Jokowi, Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak.
Penulis:
Rachmat Hidayat
Editor:
Rendy Sadikin
"Pabrik mobil asli buatan Indonesia perlu dana sangat besar, yang saya dapat pinjam dari sindikasi beberapa lembaga keuangan luar negeri. Proyek ini merupakan usaha padat karya, insya Allah, menampung sampai 6000 tenaga kerja, yang saya tahu jangka waktunya jauh lebih lama dari usaha property dll yang saya geluti, dalam mendatangkan keuntungan perusahaan," paparnya.
Hendro memastikan menggandeng Proton, untuk kerjasama dalam R&D dan teknik. "Atas dasar itu akan lebih efisien bagi kita, dalam membangun infrastruktur beserta gelar after sale dan networking-nya. Kerjasama ini sifatnya B to B. Kami swasta, Proton juga kini swasta," Hendro memastikan.
Kehadiran Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Malaysia, Najib dan Tun Mahathir, menurutnya adalah untuk menyaksikan anak bangsa dalam membangun kerjasama. Demikian seyogyanya, kata Hendro, sebagai pemerintah memacu semangat rakyatnya, untuk bersama-sama membangun negaranya sendiri.
"(Presiden Amerika) Obama pun di Bali, menyaksikan, kawan kita swasta bertransaksi dengan Boeing Amerika. Itu karena kita beli, apalagi ini yang karena kita mau membangun pabrik sendiri," ujar Hendro.