Prahara Partai Golkar
Zainuddin Oding Sebut DPD Golkar se-DKI Tolak Fayakhun, Upaya Penyesatan Opini
Menurut Fayakhun, justru pernyataan Zainuddin merupakan upaya penyesatan opini atau pemutarbalikan fakta.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPD I Partai Golkar DKI Jakarta, Fayakhun Andriadi, merespon santai pernyataan Zainuddin Oding yang menyebut pengurus DPD I dan DPD II Golkar se-DKI Jakarta menolak kepemimpinan Fayakhun dan hanya mengakui kepengurusan yang dinakhodai Aburizal Bakrie.
Menurut Fayakhun, justru pernyataan Zainuddin merupakan upaya penyesatan opini atau pemutarbalikan fakta. Tampak pula kalau Zainuddin tak bisa menerima kenyataan bahwa kepengurusan yang sah adalah kepengurusan Agung Laksono sebagai ketua umum dan Zainuddin Amalie sebagai sekjennya.
"Pada saat sekarang, Partai Golkar Provinsi DKI Jakarta sangat solid berada di bawah kepemimpinan HR Agung Laksono," kata Fayakhun dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/6/2015).
Menurut Doktor Ilmu Politik lulusan Universitas Indonesia ini, soliditas semua kader Golkar se-DKI sangat terlihat pada saat pelaksanaan Musda-Musda di semua wilayah tingkat II dan Musda Provinsi. Kepada Agung Laksono juga semua kader dan kepengurusan di semua tingkatan, mulai dari pengurus provinsi, kabupaten/kota hingga pengurus kecamatan, memberikan dukungan yang besar dan sepenuh hati.
Meski ditekan, diintimidasi dan diteror, klaim fayakhun, semua kader tak terpengaruh dan tidak gentar. Justru sebaliknya, mereka sangat antusias mensukseskan konsolidasi Partai Golkar DKI Jakarta di bawah pimpinan Agung Laksono Cs.
"Kader Partai Golkar DKI Jakarta sangat melek informasi dan mudah mengakses informasi dari tangan pertama, sehingga mereka tidak gampang tertipu oleh pemutar-balikan fakta, manipulasi data, dan settingan opini menyesatkan dari 'saudara sebelah'," kata Fayakhun.
Fayakhun yang juga Sekretaris Fraksi Golkar di DPR mengatakan, pada Musda kemarin muncul antusiasme besar dari semua kader untuk mengembalikan kejayaan Partai Golkar di DKI Jakarta. Karena itu, tegas Fayakhun, seharusnya Zainuddin Oding sadar diri, apalagi perolehan Golkar di bawah kepengurusan 2010-2015, yang ketika itu dirinya menjabat sekretaris DPD, hanya menempati posisi tujuh besar untuk tingkat provinsi. Padahal secara nasional meraih posisi dua besar.
"Itu sejarah paling kelam Golkar Jakarta. Kenyataan kelam ini sangat memilukan bagi semua kader, sehingga tidak mengherankan pada pelaksanaan Musda kemarin terbangun soliditas dan semangat untuk bersatu-padu mengembalikan marwah Partai Golkar menjadi partai terdepan di Jakarta. Kepengurusan hasil Musda 2015 beserta semua kader sangat mengerti bagaimana merealisasikan tujuan mulia ini," imbuh Fayakhun. (Edwin Firdaus)