Ledakan Bom di Sarinah
Kisah Frank Warga Jerman Jadi Korban Ledakan Bom Thamrin Diselamatkan Pasangan Suami Istri
"Sinta dan suaminya pahlawan saya dan layak diberi penghargaan oleh Presiden,"
Bersyukur paku tersebut tidak mengenai perutnya dan hanya luka gores saja yang dialaminya di bagian perut sebelah kanan.
Frank pun sempat menelisik pelaku teror kepada Badrodin Haiti.
Ia ingin tahu orang yang melakukan bom bunuh diri ketika dirinya sedang menikmati secangkir kopi.
"Yang mana, Pak yang ngebom?" tanyanya.
"Yang pakai swater hitam, Pak," jawab Badrodin dengan nada rendah.
Suami Istri Pahlawan Frank
Dalam keadaan terluka, Frank dibantu sepasang suami istri.
Dua orang tersebut dianggap sebagai pahlawan bagi dirinya.
Dirinya menceritakan saat dia memecahkan jendela, ada satu mobil yang melintasi jalan Wahid Hasyim dan berhenti ketika suara tembakan terjadi.
Frank lantas berteriak untuk minta tolong.
"Tolong. Selamatkan saya. Saya minta tolong dengan sangat," ungkap Frank.
Frank juga menceritakan bahwa dua orang suami istri tersebut juga sempat berhenti dan mundur kembali ketika Frank meminta mereka menyelamatkan satu orang warga negara asing lainnya yang sedang merangkak.
"Ada satu lagi yang sedang merangkak untuk menghindari tembakan dan saya minta untuk mundur dan membawa dia," tutur Frank.
Saat mereka sampai di RS Abdi Waluyo, tim dokter yang dipimpin dr Sutrisno mengatakan bahwa di dalam mobil hanya ada lumuran darah dua orang asing yang diselamatkan tersebut.
"Kami tidak tahu. Seluruh badan hanya darah saja. Sampai ke mobil-mobilnya," jelas Sutrisno.
Belakangan, Frank baru mengetahui bahwa dua orang tersebut, satu diantaranya bernama Sinta.