Jumat, 10 Oktober 2025

Prahara Partai Golkar

Golkar Semakin Kehilangan Simpati Publik Jika Terbukti Politik Uang di Munas

Apalagi partai Golkar adalah partai besar yang sangat menentukan warna politik di negeri ini.

Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Sebastian Salang 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saling serang antar calon ketua umum Partai Golkar masih sebatas dinamika politik antar Kader partai beringin itu.

Menurut Pengamat politik dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang, belum ada yang dinilai berlebihan atau melewati batas.

"Di era keterbukaan saat ini, dinamika seperti itu sulit dielakkan," kata Sebastian kepada Tribun, Jumat (4/3/2016).

Apalagi partai Golkar adalah partai besar yang sangat menentukan warna politik di negeri ini.

"Saya justru melihat dinamika seperti itu sebagai sesuatu yang positif," ujarnya.

Karena menurutnya, sesama calon saling mengingatkan agar bermain fair, menghindari politik transaksi, politik uang dan berbagai permainan kotor lainnya.

Namun, dia mengingatkan, bahwa Golkar akan semakin kehilangan simpati publik jika pada munas ini para calonnya melakukan politik uang untuk mendapat dukungan.

Lebih lanjut menurutnya, saatnya kader Golkar berpikir serius untuk menemukan pemimpin partai yang punya integritas, dapat diterima semua faksi dan tidak memiliki cacat politik atau hukum.

"Karena tanggungjawab ketua baru nanti cukup berat untuk mengkonsolidasi semua potensi partai yang tercerai berai selama ini karena konflik," katanya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved