Sabtu, 13 September 2025

Antasari Azhar Segera Bebas, Kasus Pembunuhan Nasrudin Bakal Diusut Kembali?

Ternyata, memang sosok Rani Juliani memerankan peranan sangat penting untuk menamatkan karier Antasari Azhar di KPK.

Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar 

Sementara itu, pihak kepolisian diwawancarai juga dalam acara tersebut untuk diklarifikasi.

"Tidak ada tim lain (eksekutor lain). Waktu Pak Antasari minta bantuan Kapolri, ada yang meneror, Pak Antasari itu sudah kenal orang yang meneror lho. Berarti dia bohong sama Kapolri. Kapolri sudah membantu, tapi dibohongi. Ksatria lah, akuilah. Coba lihat, itu setingan pengacara semua itu. Anda wartawan selidiki lah, jangan cuma ke polisi aja dong," kata M Iriawan, mantan Dir Reskrimum Polda Metro Jaya.

Terkait dengan jawaban itu, Antasari menimpalinya dan tidak bersedia meralat keterangannya.

"Sekarang, yang bicara tadi itu siapa? M Iriawan, dia anggota mana? Wajar dong, kalau melindungi atasannya. Rani itu, caddy golf Nasrudin. Tidak pernah jadi caddy saya. Kalau ada bilang, Rani caddy saya, itu bohong besar," kata Antasari.

Salah satu kunci untuk menguak peristiwa ini adalah dengan dihadirkannya adik kandung Nasrudin Banjaran, Andi Syamsudin Iskandar.

Andi mengakui, dia memang sudah memberikan keterangan, yang dikutip oleh media massa, tapi maknanya berbeda.

"Jadi, saya katakan, kasus ini melibatkan orang besar dan kuat di negeri ini, bukan Pak Antasari," katanya, menolak menyebutkan siapa orang besar itu.

Nasrudin sendiri tewas dibunuh, sehingga menjerat sejumlah orang itu, termasuk salah satunya Antasari, tapi dalam kasus ini, Antasari hanya disebut sebagai orang yang berperan serta.

Andi menyebutkan, dia punya bukti rekaman percakapan dengan orang untuk menghabisi Antasari.

"Ada. Percakapan saya dengan orang-orang yang mengajak kolaborasi, sehingga Antasari tidak ada lagi ampunan," kata Andi.

Meski demikian, baik Andi dan Antasari sama-sama saling lempar untuk mengungkapkan, siapa sebenarnya orang yang telah menjadi otak dalam kasus pembunuhan berencana itu.

Antasari di bagian lain juga menyatakan, sebenarnya, Nasrudin datang kepadanya untuk melaporkan skandal yang melibatkan Nazaruddin, bendahara Partai Demokrat.

"Sasaran sebenarnya untuk dibunuh adalah saya, tapi malah salah sasaran," kata Antasari.

Tokoh lain yang juga terjerat dalam kasus itu adalah Sigit Haryo Wibisono.

Antasari sendiri akan segera dibebaskan setelah menjalani proses asimilasi dengan bekerja di kantor notaris, dengan gaji Rp tiga juta sebulan, berangkat jam tujuh, pulang jam 17, setiap hari, ke Lapas Tangerang.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan