Jumat, 22 Agustus 2025

WNI Disandera Abu Sayyaf

Tiga WNI yang Bebas dari Cengkraman Abu Sayyaf Belum Bisa Beretemu Keluarga

Keluarga harus bersabar menunggu tiga WNI yang kini sudah bebas dari cengkraman kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina.

Penulis: Valdy Arief
Editor: Adi Suhendi
Repro/Kompas TV
Kivlan Zen (kiri) selaku tim negosiator dari Indonesia berjabat tangan dengan pimpinan Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF), Nur Misuari usai pembebasan tiga ABK Indonesia yang disandera kelompok pemberontak Abu Sayyaf sejak 9 Juli 2016 lalu, di Indanan, Sulu, selatan Filipina, Minggu (18/9/2016) pagi. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Valdy Arief

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga harus bersabar menunggu tiga WNI yang kini sudah bebas dari cengkraman kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina.

Kementerian Luar Negeri mengisyaratkan tiga WNI tersebut belum dapat kembali ke tanah air dalam waktu dekat.

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri, Lalu Iqbal menyebutkan anak buah kapal Tugboat (TB) Charles tersebut tidak dapat pulang, Senin (3/10/2016).

"Tidak ada," kata Lalu Iqbal saat ditanyai soal kepulangan sandera, Senin (3/10/2016).

Namun, Lalu Iqbal tidak menjelaskan sebab tiga WNI tersebut tidak bisa langsung bertemu keluarga.

Sementara mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategi Angkatan Darat (Kas Kostrad) Mayjen (Purn) Kivlan Zen mengatakan pihaknya sedang berupaya agar seluruh WNI bisa pulang dalam selamat.

Kivlan sudah masih berada di Filipina sejak beberapa pekan lalu, saat dihubungi menyatakan pihaknya masih dalam proses negosiasi.

"Ini ada dua lagi yang sedang diupayakan pembebasannya," kata Kivlan.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebutkan tiga orang sandera dari TB Charles sudah bebas dari tawanan kelompok Abu Sayyaf.

Mereka adalah Ferry Arifin, M Mahbur Dahlan, dan Edi Suryono.

Ketiga ditangkap kelompok Abu Sayyaf sejak Juni 2016, ketika kapalnya melintas perairan selatan Filipina.

Saat ini tinggal Muhammad Natsir dan Robin Peter yang masih dalam tawanan kelompok bersenjata tersebut.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan