Operasi Pemberantasan Pungli
Tiap Tanggal Tua, Jalan Ini Jadi 'Jalur Neraka', Rp 1 Juta Tak Cukup Bayar Pungli
Pungutan tersebut bisa berupa razia ilegal oknum polisi, jasa pengamanan preman hingga jembatan timbang di sepanjang perjalanan.
Penulis:
Hendra Gunawan
Namun, bila tonasenya kelebihan, maka jembatan timbang akan mengutip lagi sebanyak Rp 200 ribu per ton kelebihan muatan. "Ini sangat memberatkan, karena bekal yang diberikan perusahaan juga terbatas," keluhnya.
Kalau menolak menggunakan jasa pengamanan, jelasnya, alamat buruk. Truk itu akan dikejar dan dirampok di tengah jalan. Ia sangat yakin beberapa di antara mereka menggunakan senjata api ilegal.
"Saya lihat sendiri, ada mobil Panther pickup yang nyelonong karena muatan kosong, langsung dikejar dan dimintai uang," jelas lelaki asal Jawa Tengah tersebut.
Lolos jembatan timbang Pematang Panggang, masih di Sumsel ia mesti melewati beberapa jembatan timbang lainnya, tetapi uang yang ia keluarkan jauh lebih sedikit. Misal di jembatan Senawar Jaya, Sekayu, ia mesti keluarkan uang sebesar Rp 150.000 untuk bayar kutipan 'Perda Bantu'.
Di Jambi, yaitu jembatan Sengeti, mengutip Rp 110 untuk truk ukuran 10 ton yang 'memo' pembayarannya bisa dibeli para sopir di sebuah rumah makan. Sedangkan di jembatan timbang Aik Kenopen, Tanjung
Morawa Sumatera Utara, kutipannya paling kecil. "Paling-paling hanya sebesar Rp 20.000," ujarnya.
Menurutnya, aksi pungli ini juga dilakukan para oknum untuk pengemudi truk pada jalur sebaliknya yaitu dari Sumatera menuju Pulau Jawa.
Para oknum itu, jelasnya, akan lebih 'beringas' mengutip pungutan dari para sopir truk saat mulai memasuki tanggal tua.
"Kalau sudah tanggal belasan hingga tanggal tua, kami mesti lebih banyak menyediakan uang karena pos-pos mel dan razia biasanya akan lebih banyak. Biasanya uang Rp 1 juta sudah tidak cukup," jelasnya.
Dengan adanya operasi pemberantasan pungli yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi, Bolan berharap tindakan semena-mena para preman dan oknum petugas tersebut segera diberantas karena sangat merugikan para pengemudi truk di jalur lintas timur Sumatera. Mereka juga ingin aman sampai di tujuan.