Kamis, 6 November 2025

Wapres JK: Negara Selalu Siap untuk Perdamaian juga Siap Perang

Selain itu juga perlu kerjasama bisnis alutsista serta alih teknologi guna modernisasi persenjataan militer.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
Tribunnews.com/ Nurmulia Rekso Purnomo
Jusuf Kalla. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAWakil Presiden RI Jusuf Kalla membuka pameran industri dan teknologi alat pertahanan (Indo Defence Expo dan Forum 2016) yang digelar Kementerian Pertahanan di Hall D di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (2/11/2016).

Dalam kesempatan itu Jusuf Kalla menyampaikan, digelarnya pameran alat-alat kemiliteran berupa senjata dan lain sebagainya bukan untuk mendorong terjadinya perang.

Namun, sebagai upaya untuk bersama-sama menjaga perdamaian dunia.

"Tahun tahun ini di dunia ini yang pasti hanyalah ketidakpastian, di bagian mana saja ada potensi konflik, negara selalu siap untuk perdamaian tapi juga siap untuk perang. Maka kesiapan untuk damai maupun perang selalu menjadi bagian dari kebijakan pemerintah manapun," kata JK.

Untuk itu menurutnya, dibutuhkan kerjasama dibidang pertahanan antar negara.

Selain itu juga perlu kerjasama bisnis alutsista serta alih teknologi guna modernisasi persenjataan militer.

"Karena itulah maka kesiapan suatu negara untuk mempertahankan keamanannya, kedaulatannya harus mutlak dilakukan," katanya.

Ajang pameran dua tahunan ini, mengangkat tema Bolstering Defence Industri Coorperation: Archieving a Global Maritime Fulcrum and Secure World.

Sebanyak 844 perusahaan produsen alutsista, yang diantaranya 573 merupakan perusahaan dari luar negeri dan 221 perusahan dari dalam negeri. Sedangkan 28 negara sahabat mengirim delegasinya.

Sejumlah produsen alutsista asing akan memamerkan produknya. Diantaranya, Airbus, Arsenal, Avibraz, Brahmos Aerospace, Beretta Defence Technologies, Boeing Defence, Space & Security, China Aerospace, Daewoo Ship Building & Marine Engineering, Damen Schelde, General Dynamics, Leonardo Finmeccanica, Lockhead Martin, Norinco, Optix, Rheinmetall, Roketsan, Rosoboronexport, SAAB, dan Thales.

Sementara industri pertahanan dalam negeri yang terlibat seperti PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, PT Len Industri, PT Dok Perkapalan Kodja Bahari, PT Industri Telekomunikasi Indonesia, PT Krakatau Steel, PT Industri Kapal Indonesia, PT Pal Indonesia, PT Barata Indonesia, PT Boma Bisma Indra, PT Dok dan Perkapalan Surabaya, PT Dahana, PT Industri Nuklir Indonesia, PT Maju Mapan, PT Sari Bahari, PT Garda Persada, PT Farin Industri Nusantara, PT Palindo Marine dan PT Tesco Indomaritim.

Sedangkan lembaga dan instansi yang turut berpartisipasi antara lain Badan Keamanan Laut, BASARNAS, BPPT, LIPI, LAPAN, TNI, Kementerian Kelautan & Perikanan, Kementerian Riset Teknologi & Pendidikan Tinggi, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perindustrian.

Para delegasi dari sejumlah negara sahabat termasuk sejumlah duta besar nampak antusias mengunjungi pameran itu.

Sebanyak 28 negara sahabat seperti Malaysia, Singapura, Filipina, Australia, Jepang, Tiongkok, Republik Korea, Perancis, Rusia, Polandia, dan Italia menyatakan untuk mendatangkan delegasi resminya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved