Mendikbud Berharap Tenaga Pengajar BIPA Jadi Petempur Jalankan Misi Pertahanan Bangsa
Diharapkan, para tenaga pengajar yang dikirimkan dapat menjalankan misi khusus, diplomasi lunak melalui bahasa
Ini bagian dari diplomasi budaya dan bagian dari strategi pertahanan yang kita lakukan dalam rangka menjaga integritas dalam kaitan dengan dunia luar, negara tetangga kita.
Menurut Mendikbud, pada dasarnya, hubungan antar negara mencakup hubungan diplomasi perang dan lunak. Pada bentuk diplomasi lunak, budaya sebagai wujud diplomasi lunak.
Sekarang, lanjutnya, negara sedang menangkal budaya luar yang mengancam keberadaan budaya kita. Sehingga, diharapkan juga nanti dapat menawarkan nilai agung kita untuk negara lain, jadi paling tidak bisa mengadopsi seperti nilai demokrasi, nilai-nilai Ke-Islaman yang toleran sebagai negara dengan pemeluk agama Islam yang dominan, memperkenalkan kelebihan negara yang penuh kekayaan eksotik.
Bahkan, ke depan, menjadikan industri wisata jadi peringkat satu, naik dari ranking lima untuk penyumbang pendapatan negara Indonesia.
Mendikbud mengakhiri kunjungan kerjanya dengan berkeliling di Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud.
Salah satunya, Menteri yang pernah mengemban pendidikan pertahanan negara di Washington DC ini mencoba intrepretasi pidato Presiden Joko Widodo di ruang Conference dan Interpretee System. Ada tiga pilihan bahasa yang disediakan yaitu Bahasa Inggria (pilihan pertama), Bahasa Sunda (pilihan kedua), dan Bahasa Batak (pilihan ketiga).
Decakan kagum terucap dari mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini.
“Jadi ini yang terjemahkan pidato presiden ke dalam Bahasa Sunda, Bahasa Batak tadi Bagus-bagus! Semoga ke depan bisa lebih banyak lagi bahasa kita yang diterjemahkan supaya dikenal,” ujarnya.