Kamis, 9 Oktober 2025

DPR: Menhan dan Panglima TNI seperti Dualisme Pertamina

Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengeluhkan pengadaan alutista tidak bisa dilakukan langsung melalui TNI.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
Puspen TNI/Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (kedua kanan) bersama Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kanan) dan Sekjen Kementerian Pertahanan Laksdya Widodo (kedua kiri) bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (6/2). Raker tersebut membahas evaluasi realisasi program kerja Kemenhan dan TNI tahun 2016, rencana program kerja Kemenhan/TNI tahun 2017 dan isu-isu terkini bidang pertahanan. (Puspen TNI/Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengeluhkan pengadaan alutsista tidak bisa dilakukan langsung melalui TNI.

Pasalnya, melalui Peraturan Menteri Pertahanan nomor 28 tahun 2015 sudah ditetapkan pengadaan harus berasal dari Kementerian Pertahanan.

Anggota Komisi I DPR RI Bobby Adhityo Rizaldi menilai hubungan antara Panglima TNI Gatot Nurmantyo dengan Ryamizard Ryacudu seperti dualisme di tubuh PT Pertamina (Persero).

Dalam hal ini ada dua kepemimpinan yang memiliki kepentingan berbeda.

"Ketidakharmonisan ini mungkin seperti kejadian di BUMN Pertamina baru-baru ini," ujar Bobby kepada Tribunnews.com, Selasa (7/2/2017).

Bobby pun menyayangkan adanya hubungan tidak baik antara Panglima TNI dengan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Seharusnya, kata Bobby kedua instansi bisa bekerjasama lebih baik lagi.

"Saya juga menyayangkan adanya hubungan koordinasi yang kurang baik antara Menhan dan Panglima TNI dalam soal ini," ungkap Bobby.

Bobby pun berharap Gatot dan Ryamizard bisa bekerjasama ke depannya. Karena hal itu bisa mendorong persatuan di dalam NKRI.

"Kami yakin sinergi diantara mereka akan mampu memperkuat NKRI," jelas Bobby.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved