Senin, 10 November 2025

Pilkada Serentak, Khofifah Pilih Datangi Korban Banjir NTB

Sedikitnya tujuh kecamatan di Kabupaten Sumbawa terendam banjir yaitu Kecamatan Labuan Badas, Empang, Terano, Sumbawa,

Editor: Hendra Gunawan
Istimewa
Mensos Khofifah Indar Parawansa saat meninjau korban banjir bandang di NTB 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memilih mengunjungi korban banjir di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat saat pemilihan kepala daerah serentak 2017, Rabu (15/2/2017).

Sedikitnya tujuh kecamatan di Kabupaten Sumbawa terendam banjir yaitu Kecamatan Labuan Badas, Empang, Terano, Sumbawa, Unter Iwes, Moyo Utara dan Moyo Hilir. Sebanyak 13.029 kepala keluarga atau 49.541 jiwa warga terdampak banjir.

"Banjir di Sumbawa ini butuh penanganan segera, tidak bisa ditunda-tunda," ungkap Khofifah.

Khofifah berharap pilkada serentak 2017 berjalan dengan jujur, adil, bebas dan berintegritas tanpa tekanan dan paksaan termasuk tanpa kecurangan.

Hal ini penting agar pemimpin yang dipilih sebagai pemenang, nantinya, benar-benar merupakan hasil pilihan rakyat yang jujur tanpa rekayasa pihak mana pun termasuk penyelenggara.

Menurut Khofifah, apa yang dilakukannya merupakan tugas negara. Kehadirannnya di lokasi bencana alam, sebagai representasi pemerintah dan perwujudan Nawacita negara hadir.

"Ini bagian dari bentuk dukungan pusat kepada pemerintah daerah juga masyarakat Tau Samawa yang terdampak banjir. Tidak cuma material tapi juga moril," imbuhnya.

Khofifah menerangkan, selama seminggu terakhir dia dan rombongan tidak berada di Jakarta. Sebelum ke Sumbawa, Khofifah terlebih dahulu mengunjungi Lamongan, Sidoarjo dan Surabaya guna penyaluran bantuan sosial PKH dan bantuan pangan non tunai.

Setelah itu rombongan kembali bergerak menuju Bangli dan Buleleng Bali untuk menyerahkan bantuan sosial kepada korban longsor. Di lokasi longsor, Khofifah juga memantau kecukupan pemenuhan permakanan di dapur umum untuk pengungsi, memastikan proses layanan psikososial berjalan dengan baik, serta kelancaran distribusi logistik dan santunan untuk korban longsor.

"Di musim penghujan seperti ini bencana alam banyak terjadi dimana-mana. Perlu kewaspadaan dan kesiap-siagaan masyarakat dan seluruh pihak dengan ancaman tersebut. Puncak hujan diperkirakan berlangsung hingga Februari 2017 ini," tuturnya.

Dikatakan Khofifah, dari hasil pemetaan daerah siaga bencana yang dilakukan Kementerian Sosial, sebanyak 323 Kabupaten/Kota terkategori daerah rawan bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, puting beliung dan lainnya.

Melihat realitas tersebut, Kementerian Sosial menyiagakan 33.000 Taruna Siaga Bencana (Tagana) di seluruh Indonesia. Anggota Tagana ini diharapkan paling lambat 1 jam harus sudah tiba di lokasi bencana untuk membantu penanganan.

Bantuan Banjir Besar Sumbawa

Sementara itu, Kementerian Sosial menggelontorkan bantuan sosial bagi korban banjir besar Sumbawa senilai Rp1,69 miliar. Bantuan yang diberikan terdiri dari bantuan logistik senilai Rp749juta dan bantuan peralatan kebersihan lingkungan Rp950 juta. Penyerahan bantuan secara simbolis dilaksanakan di Wisma Daerah, Sumbawa, NTB oleh Mensos Khofifah, Rabu (15/2).

Kemensos bersama Dinas Sosial setempat juga mendirikan dapur umum lapangan yang dipusatkan di Pendopo Bupati Sumbawa. Selanjutnya, makanan didistribusikan ke seluruh titik pengungsian.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved