Jumat, 15 Agustus 2025

Setelah Sempat Jadi Viral karena Dibaca Panglima TNI, Denny JA Kembali Publikasikan Puisinya

Puisi itu dianggap panglima TNI Gatot Nurmantyo sangat tepat menggambarkan ancaman Indonesia ke depan.

TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Kepala Pelaksana Pusat Dokumentasi Sastra HB Yassin, Aryany Isna Murti (kanan) menyerahkan buku '33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh' kepada satu di antara tokoh yang dituliskan dalam buku tersebut, Denny JA (kiri), dalam acara peluncuran buku tersebut di Jakarta, Jumat (3/1/2014). Buku karya Jamal D Rahman dan kawan-kawan tersebut mengupas tokoh sastra di Indonesia dari beberapa generasi satrawan seperti Marah Roesli, Buya Hamka, Sutan Takdir Alisjahbana, Chairil Anwar sampai generasi Rendra, Taufik Ismail, Putu Wiajay, Ayu Utami, dan lain-lain. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Setelah meledak menjadi viral dengan puisi "Tapi Bukan Kami Punya," yang dibacakan panglima TNI di dua acara penting, Denny JA publikasi puisi lainnya: Burung Garuda Teteskan Air Mata.

Puisi "Tapi Bukan Kami Punya," berisi potret ketimpangan sosial. Desa dan kota bertambah kaya tapi bukan kami punya. Puisi itu dianggap panglima TNI Gatot Nurmantyo sangat tepat menggambarkan ancaman Indonesia ke depan.

Puisi Garuda Teteskan Air Mata menggambarkan bangsa yang sedang terbelah. Sejak pilkada Jakarta banyak komunitas terbelah dua kubu. Isu apapun yang datang, segera terpilah menjadi baik bagi kubu ini versus buruk untuk kubu itu. Dan begitu sebaliknya.

Garuda menangis karena Indonesia terbelah. Lalu tedengar suara bapak bangsa yang menyatakan "Jangan Lupakan Kami." Mereka sudah beri nyawa. Tapi kau lah yang harus berikan makna.

Puisi itu menjadi sejenis motivator untuk merekatkan kembali nilai kebangsaan. Ujar Denny, semua pihak jangan menambah terbelahnya bangsa. Ambil bagian sekecil apapun untuk merekatkannya kembali. Bulan puasa dapat menjadi momentum membersihkan kemarahan, prasangka dan hidup kembali bersama dalam satu bangsa.

Lengkapnya puisi Denny JA bisa dibaca di bawah ini:

Burung Garuda
Teteskan Air Mata

(Jangan Lupakan Kami)

Denny JA

Suatu hari yang heboh
Berkumpul para tokoh
Peristiwa tak biasa
Pertama kali dalam sejarah
Burung Garuda simbol negara
Teteskan air mata

Periksa sekali lagi
Sahut menyahut para ahli
Benarkah itu air mata?
Benarkah menetes dari mata Garuda?

Fakta tak terbantah
Menangis burung garuda
Untuk pertama kalinya

Para ahli tafsir dikumpulkan
Misteri harus dipecahkan

-000-

Ini masa yang susah
Bangsa sedang terbelah
Apapun yang tiba
Maknanya mendua
Baik di sini
Buruk di sana
Pahlawan di sini
Penjahat di sana
Dipuji di sini
Di maki di sana

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan