Sabtu, 6 September 2025

Bom di Kampung Melayu

Bomber Kampung Melayu Gunakan Bahan Peledak Khas ISIS 'The Mother of Satan'

"Serbuk TATP ini gampang dibuat, salah satu bahannya acetone, yakni dari tinner atau cairan untuk bersihkan kuku atau kutek,"

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews/Taufik Ismail
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian didampingi Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Mochamad Iriawan (kiri) memberikan keterangan pers usai meninjau lokasi ledakan bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Jumat (26/5/2017) petang. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bukan tanpa alasan bom panci jenis pressure cooker di Kampung Melayu, Rabu (24/5/2017) membuat tubuh pelaku, Ahmad Syukri, tercerah-berai.

Bahkan kepala pelaku terlepas dan terpental sejauh 15-20 meter ke dalam halte TransJakarta.

Selain karena tekanan tinggi dari dalam panci jenis pressure cooker, rupanya pelaku menggunakan bahan peledak mematikan dengan sensitifitas tinggi, yakni triacetone triperoxide (TATP).

Bahan peledak ini dijuluki "The Mother of Satan".

"Serbuk TATP ini gampang dibuat, salah satu bahannya acetone, yakni dari tinner atau cairan untuk bersihkan kuku atau kutek," kata Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian saat memaparkan hasil pemeriksaan Labfor Polri terhadap temuan sisa bahan peledak pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu.

Menurutnya, jika bahan tersebut dipakai, lalu dicampur bahan lain akan menghasilkan serbuk putih.

"Bahan ini sangat berbahaya, karena TATP dikenal dengan ketidakstabilan atau disebut 'The Mother of Satan' atau ibunya setan-setan," katanya.

Bahan ini bisa meledak cukup dengan panas atau guncangan.

"Beda dengan TNT atau dinamit, yang harus diledakkan dengan detonator," sambungnya.

Bahan peledak TATP sendiri merupakan ciri khas atau signature kelompok ISIS yang sering digunakan dalam serangan bom di Irak dan Suriah, termasuk serangan di Paris beberapa waktu lalu.

Menurut Tito, dua pelaku bom bunuh diri di sekitar halte TransJakarta Terminal Kampung Melayu, Rabu (24/5/2017) malam lalu, dilakukan Ichwan Nurul Salam (31) dan Ahmad Syukri (31).

Keduanya merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) wilayah (mundiriyah) Bandung Raya.

Kelompok tersebut telah berbaiat dengan kelompok ISIS.

Ledakan pertama dilakukan Ichwan dengan bom panci yang dibawanya dengan ransel di samping toilet.

Ledakan pertama terbilang kecil karena bertujuan untuk memancing kerumunan massa, termasuk polisi.

Akibat ledakan itu beberapa polisi dan warga terluka.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan