Polemik Panglima TNI
Buwas: BNN Tidak Membeli Senjata Ilegal
Kepala BNN Komjen Budi Waseso memastikan bahwa pembelian senjata BNN telah sesuai prosedur, meski tidak dibeli di PT. Pindad.
Penulis:
Dennis Destryawan
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Narkotika Nasional membantah membeli senjata secara ilegal.
Isu pembelian 5.000 senjata ilegal oleh institusi pemerintahan pertama kali dilontarkan oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
BNN disebut-sebut sebagai salah satu pihak yang memesan senjata tersebut.
Kepala BNN Komjen Budi Waseso memastikan bahwa pembelian senjata BNN telah sesuai prosedur, meski tidak dibeli di PT. Pindad.
"Senjata BNN memang dibeli oleh negara. Jadi semua tahu, negara tahu BNN punya senjata apa dan jenisnya apa aja," ujar Buwas di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (27/9/2017).
Kaliber senjata yang dimiliki anggota BNN berbeda dengan senjata milik TNI-Polri.
Menurut dia, BNN selama ini menggunakan senjata Kaliber sipil.
"Peluru yang saya punya, tidak kepakai di TNI-Polri, begitu pun sebaliknya," ujar Buwas.
Karena itu, BNN tidak membeli senjata dari Pindad. Sebab, saat ini perusahaan pelat merah itu belum memproduksi senjata dengan kaliber yang dipakai BNN.
Baca: Akom dan Fahri Akan Marah Jika Opini Laporan Keuangan DPR RI Menurun
"Sementara ini kita menggunakan produk luar negeri, karena kita belum bisa produksi kaliber itu," ujar Buwas.
Buwas memastikan tidak ada senjata ilegal di lembaganya. Penggunaan senjata di BNN juga diawasi dengan ketat. Tidak semua anggota BNN memiliki izin menggunakan senjata tersebut.
"Yang jelas tidak ada senjata ilegal di BNN. Insya Allah semua tertib. Kita harus waspada, senjata legal bisa jadi ilegal kalau digunakan secara ilegal," ujar Buwas.