Korupsi KTP Elektronik
Setya Novanto Bilang ke MKD akan Mundur Tapi Masih Menunggu Momentum yang Tepat
Ketua DDPR Setya Novanto menyadari kuatnya desakan terhadap dirinya untuk mundur dari jabatannya setelah menjadi tersangka dan tahanan KPK.
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Dewi Agustina
Yang jelas Kandidat Calon Wakil Gubernur Jawa Barat ini melihat tidak ada lagi ambisi besar dari Setnov untuk tetap bertahan sebagai Ketua DPR di tenah lilitan kasus hukum yang menerpa dirinya.

Kiai Maman--sapaan anggota Komisi VIII DPR RI ini mengisahkan, Setnov juga mengajak semua koleganya tersebut untuk turut mengawal setiap program parlemen yang sudah ditetapkan dan ditargetkan bisa tetap berjalan jika dirinya nantinya sudah tidak lagi memimpin.
Sebelum mendatangi rumah tahanan KPK untuk menemui Setnov, Kiai Maman mengatakan MKD akan berusaha membujuk Ketua Umum Golkar itu untuk mundur sebagai Ketua DPR.
Langkah itu dilakukan setelah desakan agar mahkamah itu memproses pelanggaran etik Novanto santer disuarakan.
Baca: Kaisar Jepang Resmi Turun Takhta 30 April 2019, Digantikan Putra Mahkota Akishinomiya
"Ya kita sebenarnya lebih pada konsultasi karena dalam pilihan-pilihan itu, yaitu mengundurkan diri, ditarik oleh Golkar, dan yang ketiga adalah bagaimana MKD memutuskan itu dalam sidang etik," ujar Kyai Maman, Kamis (30/11/2017).
Menurutnya, pertemuan MKD dengan Novanto difasilitasi oleh KPK. Novanto saat ini berstatus tahanan KPK di kasus dugaan korupsi e-KTP.
Maman mengatakan bahwa mengundurkan diri dari posisi Ketua DPR adalah pilihan rasional bagi Novanto.
"Artinya lebih baik Novanto fokus menjalani kasusnya," ujar Kiai Maman.