Selasa, 30 September 2025

Pilpres 2019

Pengamat: Demokrat Jangan Main di 'Tikungan' Sebab Bisa Saja Ditinggal Semua Parpol

Hendri Satrio menanggapi pertemuan SBY dan Prabowo yang belum berlabuh pada kesepakatan koalisi.

Tribunnews/JEPRIMA
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan keterangan pers terkait pertemuan tersebut di kediamannya dikawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (24/7/2018). Pertemuan tersebut menyepakati kesamaan visi dan misi sebagai dasar untuk membangun koalisi dalam Pilpres 2019. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sifat ksatria dan tidak akan meninggalkan teman seperjuangan sendirian tampak pada diri Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto ketika bertemu Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hal itu disampaikan pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio menanggapi pertemuan SBY dan Prabowo yang belum berlabuh pada kesepakatan koalisi.

"Maka sejak awal saya sudah menduga pertemuan antara SBY Prabowo AHY akan berakhir STD aja alias standar tanpa ada langkah strategis," ujar Hendri Satrio kepada Tribunnews.com, Rabu (25/7/2018).

Teman seperjuangan yang dimaksudkan adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Baca: Nanti Malam, Giliran Zulkifli Hasan Sambangi Kediaman SBY

Karena itulah, kata dia, Prabowo tidak langsung memutuskan langkah strategis apa pun ketika bertemu SBY.

"Prabowo pasti ingin berbincang dulu dengan umat, PKS dan PAN terkait ajakan koalisi dengan Demokrat," ujarnya.

Apalagi menurut dia, dengan hadirnya putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam pertemuan tersebut, pasti akan ditolak halus oleh Prabowo.

"Hadirnya AHY di pertemuan secara impresi komunikasi pasti akan ditolak halus oleh Prabowo sebab terkesan memaksakan," jelasnya.

Dia menilai, Demokrat harus lebih menghargai koalisi yang lebih dulu terjalin antara Gerindra PKS dan PAN.

"Jangan main di tikungan sebab bisa saja Demokrat ditinggal semua parpol," jelasnya.

Menurut dia, Demokrat masih bisa berharap memaksakan AHY bila kelak MK mengabulkan Pilpres tanpa threshold atau ambang batas.

Pertemuan antara SBY dan Prabowo Subianto akhirnya berlangsung di kediaman SBY di Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7/2018).

Awalnya, sebagaimana yang disampaikam Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan, pertemuan berlangsung empat mata antara SBY dan Prabowo.

Namun, selang 1 jam setelah SBY dan Prabowo memasuki rumah, beredar foto yang menunjukkan kehadiran putra sulung SBY, AHY, dalam pertemuan tersebut.

AHY memang digadang-gadang oleh Partai Demokrat sebagai calon wakil presiden. Pada pertemuan antara Syarief dan Prabowo dua pekan lalu, nama AHY sempat dibicarakan kemungkinannya untuk mendampingi Prabowo pada Pilpres 2019.

Usai pertemuan, menurut SBY masih akan dilanjutkan dengan pertemuan-pertemuan berikutnya antar kedua partai politik.

SBY menyebut pertemuannya dengan SBY di kediamannya di Jalan Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7/2018), sebagai pertemuan pertama.

"Setelah pertemuan pertama pada malam hari ini, kami akan melanjutkan pembahasan secara lebih mendalam dan subtantif di hari-hari mendatang," ujar Presiden keenam RI ini, saat menggelar konferensi pers bersama Capres Prabowo.

SBY juga menyatakan terbuka kemungkinan Demokrat akan berkoalisi dengan Gerindra.

"Jalan untuk membangun koalisi ini sangat terbuka lebar," tegas SBY.

SBY mengakui syarat-syarat pembentukan koalisi antara Demokrat dengan Gerindra tersedia.

SBY menegaskan koalisi yang efektif lagi kokoh, harus berangkat dari niat baik, saling menghormati dan saling percaya.

"Dan harus memiliki chemistry yang baik," imbuhnya.

SBY yakin jalan untuk bersama dalam koalisi akan terjalin, Kalau syarat-syarat tersebut terpenuhi, selain juga kesamaan visi dan misi.

"Saya yakin jalan untuk kebersamaan ini terbuka dengan baik," tegas SBY disambut tepuk tangan para pengurus kedua partai politik yang hadir.(*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved