Selasa, 30 September 2025

Pilpres 2019

Plus Minus AHY dan Salim Segaf Jika Jadi Cawapres Prabowo Versi Pengamat

Prabowo harus betul-betul memastikan calon pendampingnya nanti bisa memberikan tambahan suara yang signifikan untuk dirinya.

Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto 

"Sebab, pada Pilpres 2014, Jokowi mengungguli Prabowo di provinsi tersebut," jelasnya.

Nah, lanjut dia, latar belakang daerah Habib Salim itu tidak bisa disamai oleh AHY.

Sebab jika Prabowo memilih AHY, pemilih di Pulau Jawa sudah diwakili oleh diri Prabowo sendiri yang juga berasal dari Jawa.

"Artinya, dilihat dari faktor kedaerahan, Habib Salim cenderung lebih menjanjikan bagi Prabowo dibandingkan dengan AHY," paparnya.

"Duet Prabowo - Habib Salim mengombinasikan unsur Jawa dan Non-Jawa," tambahnya.

Sedangkan jika Prabowo berpasangan dengan AHY, kata dia, terkesan menjadi Jawa sentris.

Sementara jika Habib Salim dibandingkan dengan AHY dari peluang keduanya meraup suara pemilih berdasarkan faktor usia, maka AHY tampaknya akan mendapatkan perhatian lebih dari pemilih muda dibandingkan dengan Habib Salim.

Pemilih milenial sebagai pemilih potensial AHY yang jumlahnya menurut Badan Pusat Statistik (BPS) sekitar 35 juta orang boleh jadi akan lebih tertarik untuk memberikan suaranya kepada AHY ketimbang Habib Salim.

Walaupun tidak mungkin semua pemilih milenial akan memilih AHY, tetapi lewat jargon calon pemimpin masa depan, AHY bisa saja akan juga disukai oleh sebagian pemilih senior.

"Jadi suara dari pemilih muda bisa ia caplok, pemilih non-milenial pun bisa ia pengaruhi.

Sehingga dari sisi peluang untuk menggaet suara pemilih muda, AHY saya kira cenderung lebih menjanjikan dibandingkan dengan Habib Salim yang usianya sudah cukup senior," ujarnya.

Namun demikian, imbuhnya, Habib Salim tentu juga punya peluang untuk menggaet pemilih muda, terutama dari kalangan santri pondok-pondok pesantren.

Tetapi ketertarikan pemilih kepada Habib Salim menurut dia, bukan disebabkan karena faktor usia, melainkan karena faktor kedekatannya dengan kelompok Islam.

Perbandingan ketiga, jika dilihat dari 'backgound' pemilih berdasarkan latar belakang agama, Habib Salim tampaknya lebih unggul dari AHY.

Kata dia, sebagai orang yang memiliki nasab dengan Nabi Muhammad SAW, berlatar pendidikan doktor dari perguruan tinggi di Madinah, cucu dari seorang ulama ternama pendiri Al-Khairat, serta didukung oleh gerakan Islam politik semisal Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPFU), Habib Salim berpeluang besar untuk menggaet suara pemilih muslim.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved