Munas MUI
Ketua Umum MUI Tegaskan Kesejahteraan Umat Jadi Omong Kosong Tanpa Adanya Sinergitas
Anwar pun mendorong MUI bersinergi dengan pengusaha muslim sehingga kesejahteraan umat Islam dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesi bisa tercapai
Ringkasan Berita:
- Kesejahteraan publik dan umat hanyalah omong kosong jika tak ada sinergi antara kekuatan bisnis
- MUI didorong bersinergi dengan pengusaha muslim sehingga kesejahteraan umat Islam dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesi bisa tercapai
- Kesejahteraan umat Islam adalah hakekatnya adalah kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum (Ketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Iskandar menegaskan pembahasan soal kesejahteraan publik dan umat hanyalah omong kosong jika tak ada sinergi antara kekuatan bisnis.
Karena itulah, Anwar menilai umat Islam memang harus bisa kuat di bidang ekonomi.
Baca juga: Ketum MUI Puji Prabowo Pemimpin Istikamah, Tapi Presiden Tak Hadir di Munas
"Allah mewajibkan kita untuk berzakat. Allah mewajibkan kita untuk berhaji. Itu maknanya adalah umat Islam harus kuat di bidang ekonomi. Dan baru setelah itu kita akan bersama-sama sejahtera. Omong kosong kita bicara soal kesejahteraan umat, tanpa ada sinergisitas yang utuh antara kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri kita, terutama kekuatan-kekuatan yang berada dalam bisnis dan ekonomi. Masih terlalu banyak yang harus kita lakukan dalam hari ini semuanya," kata Anwar dalam Munas XI MUI di Mercure Convention Center, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (20/11/2025).
Anwar kemudian menceritakan kisah Nabi Muhammad yang dikenalkan dengan dunia usaha di masa mudanya. Nabi Muhammad diajarkan tentang bisnis, manajemen, serta pasar.
"Peradaban Islam mengajarkan kepada kita, bagaimana sebelum Rasulullah menerima risalah nuhullah, dalam bentuk wahyu, terlebih dahulu dikenalkan beliau dengan dunia usaha," kata dia.
"Didekatkan dengan seorang perempuan saudagar kaya yang namanya Khodijah. Di sana beliau diajarkan tentang bagaimana bisnis, tentang bagaimana pasar, manajemen, dan lain-lain sebagainya. Itu artinya risalah an nabawiyah tidak bisa dilepaskan dari kekuatan ekonomi," ujar Anwar.
Baca juga: Dihadiri JK dan Maruf Amin, Presiden Prabowo Batal Hadiri Pembukaan Munas MUI di Ancol
Anwar pun mendorong MUI bersinergi dengan pengusaha muslim sehingga kesejahteraan umat Islam dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesi bisa tercapai.
"Isyarat ini harusnya bisa kita tangkap. Dan marilah MUI menjadi garda terdepan untuk menangkap isyarat-isyarat ini. Sehingga harus ada sinergisitas antara pengusaha muslim dan MUI. Karena kesejahteraan umat Islam adalah hakekatnya adalah kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Karena kita adalah mayoritas," tandas dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.